1.
Prosedur pendirian perusahaan
Terdapat
beberapa macam badan usaha yang bisa Anda pilih saat ingin mendirikan bisnis
secara resmi. Jenis-jenis badan usaha yang paling banyak dikenal oleh
masyarakat Indonesia yaitu perusahaan perseorangan, firma, CV, PT, koperasi dan
yayasan.
Bagi Anda yang
hendak memulai bisnis kecil, bentuk perusahaan perseorangan atau yang juga
dikenal dengan usaha dagang adalah bentuk yang dipandang paling sesuai.
Perusahaan perseorangan merupakan bentuk badan usaha yang biasanya didirikan
oleh individu dan dikelola secara Mandiri oleh satu orang. Umumnya modal untuk
sebuah perusahaan perseorangan juga berasal dari satu orang saja.
Dengan demikian,
bisa kita simpulkan bahwa semua konsekuensi yang datang dari pengelolaan usaha
akan ditanggung dan dinikmati oleh si entrepreneur atau pemiliknya sendiri. Dan
karena sumber modalnya dari pendanaan pribadi, maka tidak ada pemisahan antara
kekayaan pribadi pemilik dari aset perusahaan.
Jenis usaha
perusahaan perseorangan umumnya berupa berbagai macam bisnis rumah tangga (home
industry). Di samping itu, bisa juga berbentuk berbagai macam usaha berbentuk
toko kelontong atau ritel, aneka bentuk usaha rumah makan, percetakan, dan
sebagainya.
a.
Bentuk usaha
A. Perusahaan Perseorangan
Dari namanya kita tahu bahwa perusahaan perseorangan merupakan jenis
kegiatan usaha, modal dan manajemenya ditangani oleh satu orang. Orang yang
punya usaha tersebut biasanya menjadi manajer atau direktur sendiri, jadi
tanggung jawabnya tidak terbatas.
Ciri-cirinya :
-Dimiliki oleh perorangan.
-Pengelolaan terbatas atau sederhana.
-Modal tidak terlalu besar.
-Kelangsungan hidup usaha bergantung pada pemilik perusahaan.
Kelebihan :
-Dapat mudah dimulai.
-Biaya tergolong rendah.
-Bebas dalam mengelola perusahaan.
Kekurangan :
-Karena perorangan dan biaya terbilang sedikit, jadi kemampuan perusahaan
terbatas.
-Tenaga kerja dan manajemen terbatas.
-Kebutuhan modal yang dapat dipenuhi oleh pemilik juga kecil.
B. Koperasi
Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang - orang atau
badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berlandaskan asas
kekeluargaan.
Menurut ILO ( International Labour Organization ), koperasi memiliki 6
elemen atau ciri - ciri yang harus dimiliki :
-Koperasi adalah perkumpulan orang - orang.
-Penggabungan orang - orang berdasarkan kesukarelaan.
-Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai.
-Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan.
-Anggota koperasi menerima manfaat dan resikonya secara seimbang.
Kelebihan :
-Sisa hasil Usaha yang dihasilkan oleh koperasi akan dibagi kepada
anggota.
-Anggota koperasi berperan jadi konsumen dan produsen sekaligus.
-Seseorang yang akan menjadi anggota koperasi atau yang ingin atau yang
sudah menjadi anggota, bukan karena terpaksa, melainkan keinginanya sendiri
untuk memperbaiki hidupnya.
-Mengutamakan kepentingan Anggota.
Kekurangan :
-Modal terbatas.
-Daya saing lemah.
-Tidak semua anggota memiliki kesadaran berkoperasi.
-Sumber daya manusia terkadang kurang.
C. BUMN ( Badan Usaha Milik Negara )
BUMN merupakan jenis badan usaha dimana seluruh atau sebagian modal
dimiliki oleh Pemerintah. Status pegawai yang bekerja di BUMN adalah karyawan
BUMN, bukan pegawai negeri. Saat ini sih sudah ada 3 bentuk badan usaha BUMN,
yaitu :
1. Perjan
Perjan merupakan salah satu bentuk badan usah yang seluruh modalnya
dimiliki oleh Pemerintah. Kemudian perjan fokus melayani masyarakat. Namun
karena selalu fokus pada masyarakat dan tanpa adanya pemasukan untuk
menanggulangi hal tersebut, maka sudah tidak terapkan lagi. Contoh Perjan :
PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api), sekaran menjadi PT. KAI
2. Perum
Perum ibarat perubahan dari Perjan. Sama seperti perjan, namun perum
berorientasi pada profit atau mencari keuntungan. Perum dikelola oleh negara
dan karyawan berstatus sebagai Pegawai Negeri. Walaupun sudah berusaha mencari
keuntungan namun tetap saja merugi, sehingga Negara menjualnya ke publik dan
pada akhirnya berganti nama menjadi Perseo.
3. Persero
Persero merupakan salah satu bentuk badan usaha yang dikelola oleh
Negara. Tidak seperti Perjan dan Perum. Selain mencari keuntungan, Persero juga
mendedikasikan untuk pelayanan masyarakat.
Ciri-ciri Persero :
-Tujuan utamanya mencari laba (Komersial)
-Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan yang berupa saham-saham
-Dipimpin oleh direksi
-Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
-Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)
-Tidak memperoleh fasilitas negara
-Contoh Persero : PT. Kereta Api Indonesia, PT. Perusahaan Listrik
Negara, PT. Pos Indonesia dan masih banyak lagi.
4. BUMS ( Badan Usaha Milik Swasta
)
Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah jenis badan usaha yang
didirikan dan dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang. Berdasarkan UUD
1945 pasal 33, bidang- bidang usaha yang diberikan kepada pihak swasta adalah
mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang
tidak menguasai hajat hidup orang banyak. Berdasarkan badan hukumnya, BUMS
dibedakan menjadi :
1. Firma (Fa)
Firma merupakan badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih dimana
tiap anggota bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modal firman berasal dari
anggota pendiri. Untuk laba atau keuntungan dibagikan kepada anggota dengan
perbandingan sesuai akta sewaktu pendiriannya.
Ciri-ciri Firma :
-Para sekutu aktif dalam mengelola perusahaan
-Tanggung jawab tak terbatas atas segala resiko yang terjadi
-Akan berakhir jika salah satu anggota mengundurkan diri atau meninggal
dunia.
Kelebihan :
-Mudah, tak perlu banyak persyaratan namun perlu kesepakatan para pihak
yang akan mendirikan firma.
-Tidak terlalu memerlukan akta formal karena menggunakan akta dibawah
tanda tangan
-Modal lebih cepat cair
-Lebih mudah berkembang
Kekurangan :
-Punya tanggung jawab yang tak terbatas apabila ada resiko
-Bisa mengancam kelangsungan hidup perusahaan bila salah satu pendiri
meninggal dunia atau mengundurkan diri
-Sulit dalam peralihan pimpinan dan sering terjadi konflik internal
-Kesulitan menghimpun dana besar serta mengikuti tender dalam jumlah
tertentu
2. CV ( commanditaire vennootschap ) atau Persekutuan Komanditer
Perusahaan Komanditier atau yang biasa disingkat menjadi CV meruapakan
perusahaan persekutuan yang didirikan berbadasarkan saling percaya (ciee). Jadi
tuh CV merupakan salah satu bentuk usaha yang dipilih para pengusaha yang ingin
punya kegiatan usaha namun modal minim.
Dalam CV, terdapat beberapa sekutu yang secara penuh bertanggung jawab
atas sekutu lainnya, kemudian ada salah satu yang menjadi pemberi modal. Dan
tanggung jawab sekutu komanditer hanya terbatas pada sejumlah modal yang
diberikan. Sehingga ada 2 jenis sekutu :
Sekutu aktif adalah anggota yang memimpin/ menjalankan perusahaan dan
bertanggung jawab penuh atas utang- utang perusahaan.
Sekutu pasif / sekutu komanditer adalah anggota yang hanya menanamkan
modalnya kepada sekutu aktif dan tidak ikut campur dalam urusan operasional
perusahaan. Sekutu pasif bertanggung jawab atas risiko yang terjadi sampai
batas modal yang ditanam.
Ciri - ciri CV :
Didirikan minimal 2 orang, dimana satu orang bertindak sebagai Persero
aktif, dan satunya lagi sebagai persero pasif
Seorang persero aktif akan bertindak mengurus perseroan. Sehingga ia akan
bertanggung jawab penuh atas segala resiko.
Persero pasif hanya bertindak sebagai sleeping partner. Dimana dia hanya
bertanggung jawab sebesar modal yang ia setorkan ke dalam perseroan.
Kelebihan :
-Bentuk CV sudah dikenal masyarakat, sehingga memudahkan perusahaan ikut
dalam berbagai kegiatan.
-CV mudah memperloleh modal karena pihak perbankan mempercayainya.
-Lebih mudah berkembang karena dipegan orang yang ahli dan dipercaya.
-CV lebih fleksibel
-Pembagian keuntungan diberikan pada sekutur Komanditer dan tak kena
pajak penghasilan
Kekurangan :
-Untuk mendirikan CV lebih ribet, karena melalui akta notaris dan
didaftarkan ke Departmen Kehakiman.
-Status hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh pemilik modal atau
beberapa proyek besar
3. PT ( Perseroan Terbatas )
Merupakan badan hukum perusahaan yang banyak diminati pengusaha. Kenapa?
Karena badan hukum ini punya kelebihan
dibanding lainnya. Apa aja? seperti luasnya badan usaha yang bisa
dimiliki, bebas dalam pergerakan bidang usaha dan tanggung jawab yang dimiliki
terbatas hanya pada modal yang disetorkan.
Ciri - ciri PT :
-Kewajiban terhadap pihak luar hanya terbatas pada modal yang disetorkan.
-Mudah dalam peralihan kemepimpinan.
-Usia PT tidak terbatas.
-Mampu untuk menghimpun dana dalam jumlah yang besar.
-Bebas untuk melakukan berbagai aktivitas bisnis.
-Mudah mencari karyawan
-Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki saham.
-Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak Deviden
Kelebihan PT :
-Mudah dalam peralihan kepemimpinan.
-Mudah memperoleh tambahan modal.
-Kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin.
-Lebih efisien dalam manajemen pengolahan sumber-sumber modal.
Kekurangan PT :
-Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak Deviden.
-Pendiriannya memerlukan akta notaris dan ijin khusus usaha tertentu.
-Biaya pembentukan PT relatif tinggi.
-Terlalu terbuka dalam pelaporan kepada pemegang saham.
4. Yayasan
Yayasan merupakan salah satu bentuk - bentuk badan usaha, namun yayasan
tidak mencari untung. Jadi lebih ke kepentingan sosial dan berbadan hukum.
Ciri - ciri Yayasan :
-Yayasan dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
-Yayasan dibentuk dengan memisahkan kekayaan pribadi pendiri untuk tujuan
nirlaba, religi, sosial dan kemanusiaan.
-Didirikan dengan akta notaris.
-Tidak memilik anggota dan tidak dimiliki siapapun, namun memiliki
pengurus atau organ untuk merealisasikan tujuan Yayasan.
-Yayasan dapat dibubarkan oleh pengadilan dalam kondisi pertentangan
tujuan yayasan dengan hukum, likuidasi dan pailit.
Kelebihan Yayasan :
b.
Posedur &legalitas
Dalam membangun sebuah badan usaha, kita harus
memperhatikan beberapa prosedur peraturan perizinan untuk mendirikan badan
usaha, seperti :
1. Tahapan Pengurusan Izin Pendirian
Bagi perusahaan skala besar hal ini menjadi prinsip yang tidak boleh
dihilangkan demi kemajuan dan pengakuan atas perusahaan yang bersangkutan.
Hasil akhir pada tahapan ini adalah sebuah izin prinsip yang dikenal dengan
Letter of Intent yang dapat berupa izin sementara, izin tetap hinga izin
perluasan. Untuk beberapa jenis perusahaan misalnya, sole distributor dari sebuah
merek dagang, Letter of Intent akan memberi turunan berupa Letter of
Appointment sebagai bentuk surat perjanjian keagenan yang merupakan izin
perluasan jika perusahaan ini memberi kesempatan pada perusahaan lain untuk
mendistribusikan barang yang diproduksi. Berikut ini adalah dokumen yang
diperlukan, sebagai berikut :
• Tanda Daftar Perusahaan
• NPWP
• Bukti Diri
Selain itu terdapat beberapa izin lainnya yang harus
dipenuhi yaitu :
• Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP) dikeluarkan oleh Dep. Perdagangan.
• Surat Izin Usaha Indrustri
(SIUI) dikeluarkan oleh Dep.Perindustrian
• Izin Domisili
• Izin Gangguan
• Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
• Izin dari Dep.Teknis
2. Tahapan Pengesahan Menjadi Badan
Hukum
Tidak semua badan usaha mesti ber badan hukum. Akan tetapi setiap usaha
yang memang dimaksudkan untuk ekspansi atau berkembang menjadi berskala besar
maka hal yang harus dilakukan untuk mendapatkan izin atas kegiatan yang
dilakukannya tidak boleh mengabaikan hukum yang berlaku. Izin yang mengikat
suatu bentuk usaha tertentu di Indonesia memang terdapat lebih dari satu macam.
Adapun pengakuan badan hukum bisa didasarkan pada Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang (KUHD), hingga Undang-Undang Penanaman Modal Asing ( UU PMA ).
3. Tahapan Penggolongan Menurut Bidang
yang Dijalani
Usaha
dikelompokkan kedalam berbagai jenis berdasarkan jenis bidang kegiatan yang
dijalani. Berkaitan dengan bidang tersebut, maka setiap pengurusan izin
disesuaikan dengan departemen yang membawahinya seperti kehutanan,
pertambangan, perdagangan, pertanian dsb.
4. Tahapan Mendapatkan Pengakuan,
Pengesahan dan Izin dari Departemen Lain.
yang terkait Departemen tertentu yang berhubungan
langsung dengan jenis kegiatan badan usaha akan mengeluarkan izin. Namun diluar
itu, badan usaha juga harus mendapatkan izin dari departemen lain yang pada
nantinya akan bersinggungan dengan operasional badan usaha misalnya Departemen
Perdagangan mengeluarkan izin pendirian industri pembuatan obat berupa SIUP.
Maka sebgai kelanjutannya, kegiatan ini harus mendapatkan sertifikasi juga dari
BP POM, Izin Gangguan atau HO dari Dinas Perizinan, Izin Reklame, dll.
2.
SDM & Organisasi
SDM dalam
organisasi sangatlah penting. Dimana SDM sangat dibutuhkan dalam suatu
organisasi untuk sebuah kemajuan organisasi tersebut. Sumber daya manusia dalam
suatu organisasi merupakan penentu yang sangat penting bagi keefektifan
berjalannya kegiatan di dalam organisasi. Keberhasilan dan kinerja seseorang
dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat kompetensi,
profesionalisme dan juga komitmennya terhadap bidang pekerjaan yang
ditekuninya. Sebuah organisasi dituntut untuk mampu meningkatkan kualitas
sumber daya manusia yang ada. Kualitas sumber daya manusia banyak ditentukan
oleh sejauh mana sistem yang ada di organisasi atau perusahaan mampu menunjang
dan memuaskan keinginan baik dari pegawai maupun dari organisasi atau
perusahaan. Oleh karena itu, organisasi dan perusahaan dituntut memiliki
komitmen saling mendukung tercapainya baik tujuan organisasi maupun tujuan
pribadi. Adapun komitmen organisasi terhadap para pegawai dapat diwujudkan
dengan membuat aturan dan prosedur yang tertulis, memilih manajer yang baik dan
tepat, memperjelas visi dan misi organisasi dan membentuk tradisi atau budaya
organisasi.
a.
Struktur Organisasi
Organisasi adalah sebuah kelompok yang terdiri dari
dua atau lebih orang yang bekerja bersama-sama dalam suatu bentuk yang
ditetapkan untuk mencapai sejumlah tujuan. Sebuah toko kelontong yang dimiliki
dan dioperasikan oleh sepasang suami isteri dapat disebut organisasi.
Seorang pembuat boneka mempekerjakan orang lain untuk
membantu usahanya dan kemudian membagi tugas kepada masing-masing orang. Setiap
orang yang melaporkan pekerjaannya kepada orang tertentu yang ditunjuk disebut
pengorganisasian (organizing). Setelah organizing dilakukan, perusahaan
memerlukan struktur organisasi, pola organisasi yang meliputi pembagian posisi
dalam organisasi dan hubungan di antara posisi-posisi tersebut.
Diagram organisasi ialah diagram yang menggambarkan
posisi dan hubungan dalam sebuah organisasi, mengungkapkan struktur organisasi
perusahaan.
b.
Deskripsi & Spesifikasi tugas
Sebuah deskripsi jabatan merupakan satu pernyataan tertulis tentang apa
yang
sesungguhnya dilakukan pemegang jabatan, bagaimana dia melakukannya, dan
dalam
kondisi apakah pekerjaan itu dijalankan.
Deskripsi jabatan bukan sekedar menjelaskan tentang suatu jabatan, akan
tetapi juga menjelaskan lebih lanjut tentang tugas-tugasnya, tanggung jawabnya,
wewenang dan sebagainya. Dengan demikian, diharapkan setiap karyawan/pegawai
yang memangku jabatan tersebut akan memahami batas-batas antara lain dari
tugas-tugas, tanggung jawab serta wewenangnya. Hal ini tentu untuk menghindari
terjadinya overlapping antara jabatan yang satu dengan jabatan yang lainnya.
Agar deskripsi jabatan yang dibuat dapat merupakan landasan atau pedoman
pelaksanaan tugas secara efektif dan efisien, maka deskripsi jabatan yang
dibuat haruslah sedemikian rupa sehingga tidak terjadi penetapan tugas-tugas
antara jabatan yang satu dengan jabatan yang lain dapat menimbulkan
kesimpangsiuran atau overlapping. Oleh karena itu, maka penyusunan deskripsi
jabatan untuk suatu jabatan tertentu tidak lepas dari format standar yang harus
dipenuhi. Walaupun tidak terdapat format standar yang baku dan berlaku untuk
semua organisasi, namun secara umum deskripsi jabatan memuat hal-hal sebagai
berikut :
Identifikasi jabatan.
Bagian identifikasi jabatan memuat informasi-informasi tentang nama
jabatan, kode jabatan, tanggal analisis, penyusun, dan dalam departemen apa.
Ringkasan jabatan.
Ringkasan jabatan hendaknya menggambarkan sifat umum dari jabatan, yaitu
berupa fungsi dan kegiatan utamanya.
Hubungan, tanggung jawab, dan
kewajiban.
Bagian ini memperlihatkan hubungan pemegang jabatan dengan pihak atau
bagian lain, baik di dalam organisasi maupun luar organisasi. Batas-batas
tanggung jawab serta kewajiban utama jabatan itu juga perlu dijelaskan.
Wewenang dari pemegang jabatan.
Bagian ini menentukan batas-batas wewenag pemegang jabatan, termasuk
wewenang pengambilan keputusannya dan batas-batas penganggarannya.
Standar kinerja.
Bagian ini menetapkan standar-standar yang diharapkan bisa dicapai oleh
karywan pada masing-masing tugas dan tanggung jawab dari deskripsi jabatan.
Kondisi kerja.
Deskripsi jabatan juga akan merangkum kondisi kerja umum yang tercakup
pada jabatan. Misalnya, masalah kebisingan, kondisi bahaya, dan suhu udara
dalam ruang pekerjaan.
Spesifikasi jabatan (job specification) menunjukkan siapa yang melakukan
pekerjaan itu dan factor-faktor manusia yang diisyaratkan (Handoko : 1996). Di
dalam spesifikasi jabatan ditentukan kemampuan dan bakat dasar yang harus
dimiliki untuk menjalankan pekerjaan. Pada umumnya spesifikasi jabatan memuat
ringkasan pekerjaan yang jelas yang diikuti oleh kualifikasi definitive yang
dibutuhkan dari calon yang memangku jabatan itu. Misalnya, tingkat pendidikan,
keadaan fisik, pengetahuan dan kecakapan, status, jenis kelamin, umur,
pengalaman, dan karakter.
c.
Sistem Penggajian
Masalah Gaji/Pendapatan/Imbalan Kerja bagi Karyawan merupakan hal yang
sensitif dan berpengaruh langsung pada produktivitas kerja individu.
Bagi Perusahaan, sistem gaji yang telah ada bukan semata-mata hanya untuk
memenuhi Peraturan Pemerintah dalam kaitannya dengan Upah Minimum Regional
(UMR), tetapi yang lebih penting lagi yaitu untuk menciptakan keseimbangan /
fairnesses antara apa yang diberikan Karyawan pada Perusahaan diimbangi oleh
apa yang diberikan Perusahaan untuk Karyawannya.
Hal ini tampaknya sederhana, tetapi dalam prakteknya sangatlah sulit,
terlebih lagi bila Perusahaan belum memiliki Sistem Gaji yang mengacu pada
obyektivitas beban kerja (work load) bagi para karyawannya. Apabila Perusahaan
telah memiliki Sistem Gaji melalui pendekatan metode tertentu yang bersifat
kuantitatif, akan sangat membantu bagi peyelenggaraan pemeliharaan SDM.
Namun pada kenyataannya banyak metode kuantitatif yang ditawarkan dan
setelah diterapkan tetap menimbulkan masalah bagi Perusahaan. Hal ini biasanya
timbul
karena metode tersebut kurang sesuai dengan karakteristik lingkungan
Perusahaan yang ada di Indonesia dimana faktor-faktor yang berkaitan dengan
masa kerja dan pengakuan terhadap pengalaman kurang dipertimbangkan. Selain itu
aspek perlindungan dan kesejahteraan seperti pemberian asuransi, program
pensiun yang umumnya diberikan Perusahaan dan dikelola oleh Instansi lain,
memiliki kaidahkaidah yang telah diatur oleh Perundangan Ketenagakerjaan tetapi
tidak selaras dengan sistem gaji yang dianut oleh Perusahaan.
Untuk itu adalah sangat bermanfaat bila Perusahaan menerapkan Sistem Gaji
yang komprehensif, baik dari sisi aturan Pemerintah maupun untuk menciptakan
kepastian dan kewajaran/fairnesses bagi Karyawannya serta setara untuk jenis
dan skala Perusahaan yang serupa.
Sistem Gaji dengan pendekatan kuantitatif pada umumnya akan lebih mudah
diterima dan dipahami bagi setiap pekerjaan memiliki nilai/skor sebagai
hasil pembobotan. Skor tersebut akan mencerminkan beban kerja bagi individu
yang memangku pekerjaan tersebut.
Manfaat Sistem Penggajian
Manfaat Umum: Kemanfaatan sistem penggajian pada umumnya merupakan
gabungan antara Tujuan Manajemen Perusahaan dan harapan para Karyawan seperti
antara lain :
Sebagai daya tarik bagi tenaga
kerja yang diperlukan oleh Perusahaan.
Memelihara keberadaan Karyawan
untuk tetap bergabung dengan Perusahaan.
Merupakan imbalan/kompensasi
yang setimpal atas prestasi yang telah diberikan Karyawan.
Mencerminkan adanya keadilan
yang mendasari perhitungan pembayaran imbalan untuk setiap pekerjaan sesuai
dengan perbedaan masing-masing kontribusinya pada Perusahaan.
Tidak bertentangan dengan
peraturan Pemerintah.
Tidak melebihi kemampuan
keuangan Perusahaan, tetapi juga cukup atraktif bagi perusahaan sejenis
Manfaat Khusus : Dengan sistem penggajian yang mendasarkan diri pada
beban kerja (work load) dan dilakukan pembobotan secara kuantitatif, maka akan
diperoleh manfaat antara lain :
Terukur bagi setiap pekerjaan;
karena masing-masing memiliki nilai/skor yang ditentukan atau disepakati secara
bersama-sama.
Mudah dilakukan penyesuaian
terhadap keadaan/perkembangan ekonomi terutama atas terjadinya laju inflasi
tahunan.
Fair; karena sebanding dengan
karya individu yang disumbangkan untuk tempat kerjanya.
Metode Pendekatan Sistem Penggajian
Pada prinsipnya, penilaian jabatan dilakukan dengan membandingkan antara
suatu tugas/jabatan dengan jabatan lainnya. Dari perbandingan tersebut akan
diperoleh nilai masing-masing jabatan yang merupakan nilai relatif suatu
jabatan terhadap lainnya.
Sesuai dengan tujuannya, maka hasil penilaian jabatan akan digunakan
untuk menyusun sistem gaji; sehingga untuk kepentingan tersebut perlu diketahui
karakteristik pekerjaan yang dapat dikompensasikan. Karakteristik-karakteristik
tersebut lazim disebut sebagai faktor-faktor jabatan (job factors). Jadi obyek
jabatan yang akan diperbandingkan dalam suatu penilaian jabatan adalah
faktor-faktor jabatan. Biasanya obyek jabatan yang diperbandingkan diperinci
dalam sejumlah faktor; semakin banyak jumlah faktor, akan makin memberikan
hasil yang lebih teliti.
Pada umumnya masing-masing faktor memiliki nilai kepentingan yang
berbeda-beda untuk menyatakan perbedaan ini masing-masing faktor perlu
diberikan bobot sesuai dengan nilai kontribusinya terhadap Perusahaan.
Kontribusi yang dimaksud disini dapat memberikan pengertian yang bermacam-macam
tergantung dari kebijakan yang diambil oleh Perusahaan. Akan tetapi pada
umumnya bobot-bobot factor tersebut disesuaikan dengan manfaat yang diperoleh
Perusahaan yang bersangkutan, khususnya didalam mencapai tujuan Perusahaan.
Karena penilaian jabatan sifatnya merupakan perbandingan, maka
faktor-faktor yang digunakan harus merupakan ciri utama pada seluruh (sebagian
besar) tugas/jabatan yang digunakan sebagai pedoman untuk menilai seluruh
jabatan pada struktur organisasi yang telah ada (direncanakan untuk dibuat).
Dengan lain perkataan, masing-masing jabatan dibandingkan berdasarkan
faktor-faktor yang terdapat dalam seluruh jabatan.
Untuk lebih mempertajam aspek faktor-faktor tersebut maka fator itu harus
diuraikan lagi dalam sub-faktor yang lebih rinci dengan tetap mempertimbangkan
bahwa subfaktor inipun mewakili/terdapat dalam seluruh jabatan.
Pada akhirnya setiap tugas/jabatan akan memiliki nilai dimana
penilaiannya dilakukan dengan melibatkan individu/personel kunci dari dalam
Perusahaan yang mengetahui cakupan tugas dari masing-masing pekerjaan/jabatan
yang tertera pada struktur organisasi Perusahaan.
Nilai hasil akhir pembobotan untuk suatu tugas/jabatan/pekerjaan disebut
sebagai IMBALAN KINERJA yang diperoleh dengan mengalikan skor yang didapat
sebagai hasil pembobotan dikalikan dengan konstanta rupiah tertentu . Sedangkan
Gaji/Imbalan/Kompensasi yang diterima Karyawan adalah berupa hasil penjumlahan
GAJI POKOK ditambah dengan IMBALAN KINERJA.
Ruang Lingkup Pelaksanaan Sistem Penggajian
Ruang lingkup penyusunan Sistem Gaji mencakup :
Penelitian Pendahuluan
(Preliminary Survey) :
Penelaahan Struktur Organisasi
yang berlaku saat ini.
Evaluasi Pekerjaan/Jabatan
(diasumsikan Job Description/Uraian Jabatan dan Spesifikasi Jabatan telah
dimiliki).
Penelahaan berbagai jenis
tugas/pekerjaan/jabatan di lapangan (on the spot).
Pembuatan Desain Sistem
Penggjian :
Penentuan Faktor-faktor dan
Sub-faktor tugas/jabatan/pekerjaan.
Penyusunan Skala Faktor
Jabatan.
Penyusunan Skala Gaji Pokok
Pembobotan Faktor dan
Sub-faktor bersama-sama dengan Key Person (Counterpart).
Pembuatan Skala Gaji Pokok
dengan dasar Pengalaman/Masa Kerja dan Latar Belakang Keahlian.
Penghitungan final Sistem
Gaji/Imbalan/Kompensasi.
Pembuatan Laporan Akhir
Sosialisasi (memperkenalkan)
Sistem Gaji/Imbalan/Kompensasi kepada Karyawan bersama-sama Key Person
masing-masing Unit Kerja.
3.
Aspek Pemasaran
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan
keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan
produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan
mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran
disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan
prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
Aspek pemasaran merupakan faktor strategis
atau kunci dari keberhasilan perusahaan, jika permintaan terhadap produk/jasa
yang dibuat kurang memadai seluruh kegiatan aspek-aspek yang lain tidak akan
terwujud. Jika prospek permintaan terhadap permintaan produk lebih kecil dari
peawarannya maka sitem produksi produk tersebut tidak layak dilaksanakan. Jika
market space masih tersedia maka perlu diselidiki apakah pasar masih mampu
menampung produk baru yang direncanakan. Untuk mengetahui potensi permintaan
dan penawaran terhadap suatu barang atau jasa, perlu dilakukan penelitian yang
mendalam tentang perkembangan permintaan dan jumlah pemasoknya. Perkembangan
permintaan dapat diduga melalui perubahan pendapatan, selera dan tingkah laku
konsumen dalam membeli barang dan jasa tersebut.
Pengertian Permintaan dan Penawaran, yaitu:
1.
Permintaan : jumlah barang yang dibutuhkan konsumen yang mempunyai
kemampuan untuk membeli pada berbagai tingkat harga.
2.
Penawaran : berbagai kuantitas barang yang ditawarkan di pasar pada
berbagai tingkat harga. Dapat dipengaruhi oleh : harga barang-barang lain,
biaya faktor produksi, tujuan perusahaan dan tingkat teknologi.
a.
Spesifikasi produk/jasa
Produk adalah sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen. Unsur-unsur di dalamnya antara lain: jenis-jenis produk, kualitas,
desain, features, brand name, kemasan, ukuran, pelayanan, dan garansi. Dalam
pemasaran, produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar dan dapat
memenuhi kebutuhan konsumen. Kepuasan konsumen tidak hanya mengacu pada bentuk
fisik produk, melainkan satu paket kepuasan yang didapat dari pembelian produk
Kepuasan tersebut merupakan akumulasi kepuasan fisik, psikis, simbolis, dan
pelayanan yang diberikan oleh produsen. Produk identik dengan barang. Dalam
akuntansi, barang adalah obyek fisik yang tersedia di pasar. Sedangkan produk
yang tidak berwujud disebut jasa. Dalam manajemen produk, identifikasi dari
produk adalah barang dan jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Kata produk
digunakan untuk tujuan mempermudah pengujian pasar dan daya serap pasar, yang
akan sangat berguna bagi tenaga pemasaran, manajer, dan bagian pengendalian
kualitas.
Ada tiga aspek produk :
1. Bertujuan pada Manfaat
a. Manfaat penggunaan
b. Manfaat psikologis
c. Manfaat dalam mengatasi masalah
2. Visualisasi Produk
a. Atribut dan keistimewaan produk
b. Kualitas produk
c. Corak produk
d. Kemasan dan label produk merk
3. Menambah Nilai Produk
a. Garansi
b. Kemudahan instalasi pengiriman
c. Ketersediaan di pasar
d. Layanan purna jual
Kebijaksanaan mengenai produk atau jasa meliputi jumlah barang/jasa yang
akan ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan perusahaan guna
mendukung penjualan barang dan jasa, dan bentuk barang ataupun jasa yang
ditawarkan. Produk merupakan elemen yang paling penting. sebab dengan inilah
perusahaan berusaha untuk memenuhi "kebutuhan dan keinginan" dari
konsumen. namun keputusan itu tidak berdiri sebab produk/jasa sangat erat
hubungannya dengan target market yang dipilih. Sedangkan sifat dari produk/jasa
tersebut adalah sebagai berikut:
a) Tidak berwujud
Jasa mempunyai sifat tidak berwujud, karena tidak bisa diidentifikasi
dengan cara dilihat, dirasa, diraba, didengar atau dicium, sebelum ada
transaksi pembelian.
b) Tidak dapat dipisahkan
Suatu produk jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah sumber
itu merupakan orang atau benda. Misalnya jasa yang diberikan oleh sebuah hotel
tidak akan bisa terlepas dari bangunan hotel tersebut.
c) Berubah-ubah
Bidang jasa sesungguhnya sangat mudah berubah-ubah, sebab jasa ini sangat
tergantung kepada siapa yang menyajikan, kapan disajikan dan dimana disajikan.
Misalnya jasa yang diberikan oleh sebuah hotel berbintang satu akan berbeda
dengan jasa yang diberiakan oleh hotel berbintan tiga.
d) Daya tahan
Jasa tidak dapat disimpan. Seorang pelanggan yang telah memesan sebuah
kamar hotel akan dikenakan biaya sewa, walaupun pelanggan tersebut tidak
menempati karnar yang ia sewa.
b.
Segmentasi produk/jasa
Segmentasi
produk merupakan proses pembagian produk ke dalam beberapa jenis karakteristik
dari sebuah produk yang diproduksi dengan berbagai tipe inovasi yang
dikembangkan. Contohnya, sebuah produk shampo, pada produk shampo kualitas untuk
menjaga kesehatan rambut menjadi faktor utama, tetapi setiap kulit kepada
masing-masing individu memiliki perbedaan contohnya pria dan wanita, selain itu
masalah yang ada pada rambut juga bervariasi, seperti, kerontokan rambut,
rambut bercabang, dan lain sebagainya. Perusahaan harus melihat segmentasi ini
untuk memberikan produk-produk sesuai dengan kebutuhan karakteristik konsumen
sehingga pemasaran produk menjadi lebih maksimal.
c.
Analisis situasi pasar
Di dalam organisasi proyek, dimana aktivitas
regulernya belum berjalan maka kebijakan tentang pemasaran harus diperhatikan,
dipersiapkan sedini mungkin. Oleh karena itu berbagai aspek yang berhubungan
dengan pemasaran harus dianalisis. Biasanya proyek yang akan didirikan oleh
pemilik, pemiliknya atau yang terlibat dengan proyek telah mempunyai pengalaman
yang matang. Meskipun demiklan analisis pemasaran sangat diperlukan sehingga
kebijakan pemasaran yang akarn diputuskan nantinya dapat diterapkan didalam
aktivitas reguler perusahaan.
Analisis pemasaran harus menekankan kepada berbagai
aktivitas yang diarahkan kepada studi yang sistematis terhadap sifat (1)
kebutuhan dan keinginan konsumen, (2) karakteristik produk (untuk melihat
sejauh mana suatu produk telah sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan spesifikasi
konsumen, (3) struktur pasar persaingan (4) karakteristik konsumen dan 5) laju
perubahan yang melekat pada perubahan produk dan perubahan kebutuhan, keinginan
dan kemampuan konsumen.
Adapun tujuan analisis pemasaran adalah mengenai
kebutuhan dan keinginan konsumen, menguji bagaimana produk dapat alokasikan
atau dirancang atau apakah produk baru perlu dipasarkan dan juga perfu adanya
usaha terus berlanjut untuk memperkenalkan dampak negatif perusehaan setelah
menemukan karakteristik produk dan karakteristik konsumen. Analisis pemasaran
mengestimasikan potensi pasar dengan cara memaksimalkan potensi permintaan
berdasarkan jumlah konsumen sasaran, kemampuan daya beli konsumen, pendapatan
konsumen clan karakteristik pengeluaran uang konsumen. Analisis pemasaran
membantu memperkecil derajat ketidak pastian yang akan dihadapi oleh perusahaan
dalam menguasai pemasaran. Analisis pemasaran merupakan alat yang memberikan
kemampuan bagi manajemen untuk mengembangkan dan memilih strategi yang tepat
untuk menyaring produk, menempatkan produk pada posisi pemasaran yang tepat,
memelihara produk dan manakala diperlukan melenyapkan atau menarik produk dari
pasar.
Analisis pemasaran sangat terkait sekali dengan
aktivitas kehidupan konsumen yang begitu banyak clan luas. Oleh karena itu,
analisis pemasaran akan ditujukan kepada berbagai aspek seperti (1) aspek
kecenderungan pasar, (2) aspek kesempatan pasar, (3) aspek segmentasi pasar dan
(4) aspek potensi pasar.
d.
Analisis pesaing
Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang/jasa yang
sama atau mirip dengan produk yang kita tawarkan. Analisa pesaing adalah usaha
mengedinfikasi ancaman, kesempatan atau permasalahan strategis yang terjadi
akibat perubahan persaingan potensial, serta kekuatan dan kelemahan pesaing.
Analisa persaingan dimulai dengan pesaing umum dan selanjutnya pesaing
potensional. Ada dua cara untuk mengidentifikasi pesaing umum, yaitu:
1. Menguji perspektif pelanggan
dalam membuat pilihan diantara para pesaing.
2. Identifikasi dengan pendekatan yang
berusaha menempatkan para pesaing kedalam kelompok-kelompok strategi dari dasar
strategi persaingannya.
Dengan mengerti pesaing dan
segala aktivitasnya dapat memberikan beberapa keunggulan yaitu :
1. Dengan mengerti kekuatan dan
kelemahan arus strategi pesaing itu dapat menawarkan kesempatan dan ancaman dan
akan dapat menentukan respon baik.
2. Pengetahuan akan strategi kompetitif yang
akan datang mungkin bisa memberikan proyeksi/prediksi dari ancaman dan
kesematan.
3. Sebuah keputusan tentang strategi
alternatif bisa lebih mudah didapat dengan kemampuan meramal reaksi serupa dari
pesaing kunci.
e.
Strategi promosi
Promosi dan komunikasi adalah kegiatan penting dalam
pemasaran. Dalam hal ini perusahan mempromoskan seluruh produk atau jasa yang
dimilikinya baik secara langsung maupun tidak langsung. Unsur-unsur di dalamnya
antara lain: promosi penjualan, periklanan, tenaga penjualan, hubungan
masyarakat.
Aspek ini berhubungan dengan berbagai usaha untuk
memberikan informasi pada pasar tentang produk/jasa yang dijual, tempat dan
saatnya. Ada beberapa cara menyebarkan informasi ini, antara lain periklanan
(advertising), penjualan pribadi (Personal Selling), Promosi penjualan (Sales
Promotion) dan Publisitas (Publicity).
@ Periklanan
(Advertising): Merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya.
Periklanan ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar, radio,
majalah, bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk poster-poster yang dipasang
dipinggir jalan atau tempat-tempat yang strategis.
@ Penjualan
Pribadi (Personal selling): Merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan
kontak langsung dengan calon konsumennya. Dengan kontak langsung ini diharapkan
akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha dengan calon
konsumennya itu. Yang termasuk dalam personal selling adalah: door to door
selling, mail order, telephone selling, dan direct selling.
@ Promosi
Penjualan (Sales Promotion): Merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan
produk yang dipasarkarlnya sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk
melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturantertentu, maka
produk tersebut akan menarik perhatian konsumen.
@ Publsitas
(Pubilicity): Merupakan cara yang biasa digunakan juga oleh perusahaan untuk
membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen, agar mereka menjadi
tahu, dan menyenangi produk yang dipasarkannya, hal ini berbeda dengan promosi,
dimana didalam melakukan publisitas perusahaan tidak melakukan hal yang
bersifat komersial. Publisitas merupakan suatu alat promosi yang mampu
membentuk opini masyarakat secara tepat, sehingga sering disebut sebagai usaha
untuk "mensosialisasikan" atau "memasyarakatkan ".
Dalam hal ini yang harus diperhatikan adalah
tercapainya keseimbangan yang efektif, dengan mengkombinasikan
komponen-komponen tersebut kedalam suatu strategi promosi yang terpadu untuk
berkomunikasi dengan para pembeli dan para pembuat keputusan pembelian.
f.
Media promosi berbasis ti
Promosi berbasis teknologi informatika merupakan promosi yang paling baik
saat ini. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya website-website atau forum-forum
yang menawaran jasa penjualan produk atau yang lebih dikenal e-commerce. Tarif
internet yang saat ini sangat murah serta dapat diakses secara mobile menjadi
salah satu keunggulan promosi produk dengan teknologi informasi. Salah satu
cara yang sangat tepat dalam mempromosikan produk adalah dengan membuat sebuah
website yang berisikan tentang semua info produk yang ditawarkan serta membuat
akun di jejaring sosial sebagai media promosi yang cukup efektif.
4.
Aspek Keuangan
a.
Komponen biaya / anggaran
Secara umum dalam pelaksanaan proyek, komponen biaya dibagi atas:
· Biaya Personil
Biaya personil adalah komponen-komponen biaya yang dikeluarkan untuk
membayar honor dan gaji tim kerja yang bekerja dengan kita. Hitung komponen
biaya berdasarkan kesepakatan dengan anggota tim, apakah akan berdasarkan
orang-jam/man-hour, oranghari/ man-day atau orang-bulan/man-month. Masukkan
seluruh anggota tim kerja dari mulai Manajer Proyek sampai Office-boy yang
membantu kelancaran pekerjaan tim.
· Biaya Nonpersonil
Biaya nonpersonil adalah komponen-komponen biaya yang harus dikeluarkan
untuk mendukung kelancaran pelaksanaan proyek. Komponen-komponen biaya tersebut
antara lain:
Biaya Transportasi
Hitung kebutuhan transportasi baik untuk di dalam kota maupun luar kota.
Untuk transportasi dalam kota dapat menggunakan perhitungan estimasi harga per
liter premium untuk per lima kilometer jarak.
Biaya Allowance Penugasan Luar Kantor
Pada saat berangkat untuk penugasan luar kota tentunya ada biaya tambahan
untuk kita maupun tim kerja yang ditugaskan. Untuk menghitung biaya allowance
ini dapat menggunakan contoh sebagai berikut: + Uang makan 3 kali sehari Rp
90.000,- (jika penugasan luar kota) + Biaya komunikasi sehari Rp 15.000,-
Biaya Rutin
Biaya rutin adalah ongkos-ongkos yang harus dikeluarkan rutin selama
kegiatan berlangsung seperti telepon, sambungan internet, korespondensi,
listrik, air, gas, keamanan, pemeliharaan, dan sebagainya.
Biaya Pemanfaatan Peralatan dan Sewa
Biaya pemanfaatan peralatan/sewa adalah ongkos-ongkos yang harus
dikeluarkan seperti sewa ruangan (kerja/produksi, presentasi dan pelatihan),
komputer, printer, kendaraan, dan sebagainya. Masukkan seluruh komponen
tersebut sekalipun tidak disampaikan kepada klien karena biasanya mereka
menolak untuk membayar beban-beban tersebut.
Biaya Belanja Barang Pakai Habis
Biaya belanja barang pakai habis adalah biaya yang harus dikeluarkan
untuk membeli barang-barang seperti kertas, alat tulis kantor, tinta printer,
disket,CD/DVD, dan sebagainya.
Biaya Penyusunan Laporan
Biaya penyusunan laporan adalah biaya yang harus dikeluarkan dalam
penyusunan laporan kegiatan dan modul user manual dari misalnya: proyek
aplikasi perangkat lunak yang kita bangun. Perkirakan berapa biaya yang habis
untuk kerja orang yang mengetik dan mengeditnya, pencetakan, pemaketan dan
pengirimannya.
b.
Estimasi biaya / satuan biaya
Definisi perkiraan biaya adalah seni memperkirakan kemungkinan jumlah
biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan pada informasi yang
tersedia pada waktu itu (Iman Soeharto_National Estimating Society USA),
berdasarkan definisi, tersebut maka perkiraan biaya mempunyai pengertian
sebagai berikut : Perkiraan biaya yaitu melihat, memperhitungkan dan mengadakan
perkiraan atas hal hal yang akan terjadi selanjutnya Analisis biaya yang
berarti pengkajian dan pembahasan biaya yang pernah ada yang digunakan sebagai
informasi yang penting
Kualitas estimasi sangat ditentukan oleh :
· Tersedianya data dan
informasi
· Teknik dan metode yang
digunakan
· Kecakapan dan pengalaman
estimator
· Tujuan pemakaian perkiraan
biaya
Sumber informasi terbaik adalah pengalaman perusahaan dari proyek-proyek
yang pernah dikerjakan.
Sumber & referensi :
http://www.eduspensa.com/2015/12/bentuk-bentuk-badan-usaha.html
http://www.worldfriend.web.id/posting-member/572-regulasi-pendirian-usaha-bentuk-usaha-dan-aspek-sdm-atau-organisasi
http://dhitaaa.blogspot.com/2012/10/prosedur-pendirian-usaha.html
http://ajenglistiani.blogspot.co.id/2014/12/sdm-dan-organisasi-pengantar-bisnis.html
http://dody_pernadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/44018/4_Aspek-SDM-dan-Organisasi-1.pdf.
http://catatankinkin.blogspot.com/2016/11/pengantarbisnis-informatika-aspek-pemasaran.html
http://viyan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/26388/8_Aspek-Keuangan-1.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar