Rabu, 09 November 2016

2.1 Televisi Digital dan Televisi Analog


  • 2.1.A Sejarah TV Digital dan Analog
              Jaman sekarang sih TV yang sering dijumpai itu TV dengan kualitas gambar yang bagus dan berbagai pilihan dari masing - masing kecanggihan yang dibawa oleh setiap merknya. Dari semua itu tentu ada proses yang membawa televisi kini menjadi elektronik yang canggih.
         Dalam penemuannya, terdapat banyak pihak penemu maupun inovator yang terlibat, baik perorangan ataupun Badan Usaha. TV adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik.


  1. 1876 -> George Carey menciptakan sebuah selenium camera yang digambarkan dapat membuat seseorang melihat gelombang listrik. Eugen Goldstein menyebut tembakan gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan sebagai sinar katoda.
  2. 1884 -> Paul Nipkov, Ilmuwan Jerman berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan kepingan logam yang disebut teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis.
  3. 1888 -> Freidrich Reinitzeer, Ahli Botani Austria, menemukan cairan kristal (liquid crystals), yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Tapi LCD baru dikembangkan sebagai layar 60 tahun kemudian.
  4. 1897 -> Tabung Sinar Katoda (CRT) pertama diciptakan ilmuwan Jerman, Karl Ferdinand Braun. Ia membuat CRT dengan layar berpendar jika terkena sinar. Inilah yang menjadi dasar pembuatan TV layar tabung.
  5. 1900 -> Istilah Televisi pertama kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia pada acara International Congress of Electricity yang pertama dalam Pameran Teknologi Dunia di Paris.
  6. 1907 -> Campbell Swinton dan Boris Rosing dalam percobaan terpisah menggunakan sinar katoda untuk mengirim gambar.
  7. 1927 -> Philo T Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat mengembangkan TV modern pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image dissector tube menjadi dasar kerja TV.
  8. 1929 -> Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan tabung katoda yang dinamakan kinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.
  9. 1940 -> Peter Goldmark menciptakan TV warna dengan resolusi mencapai 343 garis.
  10. 1958 -> Sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan dikemukakan Dr. Glenn Brown.
  11. 1964 -> Prototipe sel tunggal display TV Plasma pertama kali diciptakan Donald Bitzer dan Gene Slottow. Langkah ini dilanjutkan Larry Weber.
  12. 1967 -> James Fergason menemukan teknik twisted nematic, layar LCD yang lebih praktis.
  13. 1968 -> Layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin George Heilmeier.
  14. 1975 -> Larry Weber dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna.
  15. 1979 -> Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis baru Organic Light Emitting Diode (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis TV OLED. Sementara itu, Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin film transfer yang ringan.
  16. 1981 -> Stasiun televisi Jepang, NHK, mendemonstrasikan teknologi HDTV dengan resolusi mencapai 1.125 garis.
  17. 1987 -> Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama kali.
  18. 1995 -> Setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek layar plasma Larry Weber selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Larry Weber kemudian megadakan riset dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari perusahaan Matsushita.
  19. Dekade 2000 -> Masing masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik LCD, Plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.

  • 2.1.B Perbedaan Penerimaan Sinyal Digital dan Analog
  1. Sinyal Analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua Parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitudo dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan dari analisis fourier, suatu sinyal analog dapat diperoleh dari perbedaan sejumlah gelombang sinus. Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noiceGelombang pada sinyal analog yang umumnya terbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu Amplitudo, Frekuensi dan Phase.
  • Amplitudo merupakan ukuran tingi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
  • Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam bentuk detik.
  • Phase adalah besar sudut dari sinya analog pada saat tertentu.
     2. Sinyal digital adalah merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami                        perubahan yang tiba - tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal teersebut hanya memiliki                dua keadaan, yaitu 0 dan 1 sehingga tidak mudah terpengaruh oleh darau, tetapi transmisi                    dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif                                  dekat. Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. 
         Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasanya disebut dengan bit. Bit merupakan istilah                khas pada sinyal digital. Sebauh bit dapat berupa nol (0)  atau satu (1). Kemungkinan nilai                  untuk sebuah bit adalah 2 baah (21) kemungkinan nilai unutk 2 bit adalah sebanyak 4 (22),                  berupa 00 , 01, 10 dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh                      kombinasi n bit adalah sebesesar (2n) buah.

  • 2,1,C Perbedaan Produksi TV Digital dan Analog
           Pada kenyataannya, memang siaran digital mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan analog seperti kualitas gambar yang lebih baik dan konsisten, banyaknya data yang bisa dikirim serta berbagai macam data bisa kita kirim. Sinyal yang dikirim melalui siaran digital tidak akan bermasalah seperti analog. Jika pada analog, semakin jauh dari pemancar maka sinyal akan lemah yang berakibat pada kualitas gambar. Berbeda dengan digital, selama TV bisa menerima sinyal (walaupun lemah), TV Digital akan tetap menghasilkan kualitas gambar yang bagus.

           Berdasarkan pernyataan diatas bahwa Televisi Digital atau penyiaran secara digital berbeda dengan penyiaran analog dan yang menjadi perbedaan diantara keduanya adalah jika dilihat dari sisi sistem penyiaran sampai berimbas atau berujung kepada kualitas dan kuantitas audio dan visual yang dihasilkan dari dua tipe penyiaran ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar