Selasa, 20 Oktober 2015

Peran Teknologi Informasi Dalam Bisnis



BAB I
PENDAHULUAN



1.1              Umum



Bidang Teknologi Informasi memberi prospek pada bangsa Indonesia yang tengah dilanda krisis ekonomi. Industri lain saat ini ditandai dengan pemogokan buruh, pemungutan liar, dan gangguan fisik lainnya. Untuk itu bisnis Teknologi Informasi atau bisnis lain yang didukung oleh Teknologi Informasi perlu mendapat perhatian yang khusus karena sifatnya yang strategis bagi bangsa Indonesia.
Dua aspek penting dalam pengembangan bisnis yang berhubungan dengan Teknologi Informasi adalah infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM). Selain kedua aspek tersebut, tentunya masih banyak aspek lain seperti finansial.



Persaingan bisnis yang semakin ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk menyusun kembali strategi dan taktik bisnisnya. Jika dilihat lebih mendalam, ternyata esensi dari persaingan terletak pada bagaimana sebuah perusahaan dapat mengimplementasikan proses penciptaan produk dan atau jasanya secara lebih murah, lebih baik, dan lebih cepat dibandingkan dengan pesaing bisnisnya. Saat ini penerapan teknologi informasi dan komunikasi diperlukan dalam dunia bisnis sebagai alat bantu dalam upaya memenangkan persaingan.



a.       Pembangunan teknologi informasi dan komunikasi
Pembangunan Teknologi Informasi Perusahaan dilakukan secara bertahap sebelum sebuah sistem holistik atau menyeluruh selesai dibangun, hal tersebut disesuaikan dengan kekuatan sumber daya yang dimiliki. Dalam penerapannya rencana strategis Teknologi Informasi senantiasa diselaraskan dengan Rencana Perusahaan, agar setiap penerapan Teknologi Informasi dapat memberikan nilai bagi Perusahaan. Mengacu kepada Arsitektur Teknologi Informasi Perusahaan pembangunan, penerapan Teknologi Informasi yang dilakukan dikategorikan sebagai berikut :



·         Aplikasi Teknologi Informasi yang menjadi landasan dari berbagai aplikasi lain yang ada di dalam Perusahaan antara lain sistem operasi, basis data, network management dan lain-lain.

·         Aplikasi yang sifatnya mendasar (utility) yaitu aplikasi Teknologi Informasi yang dipergunakan untuk berbagai urusan utilisasi sumber daya Perusahaan anatara lain sistem penggajian, sistem akuntansi & keuangan dan lain-lain.

·         Aplikasi Teknologi Informasi yang sesuai dengan kebutuhan spesifik
Perusahaan terutama yang berkaitan dengan proses penciptaan produk/jasa yang ditawarkan Perusahaan antara lain Aplikasi Properti, Aplikasi Forwarding dan Aplikasi Pergudangan.



b.      Pemanfaatan teknologi informasi & komunikasi



·         Perusahaan sudah pemanfaatkan Teknologi Informasi dalam menunjang
kegiatan operasional dan menunjang bisnis utama yaitu Properti dan Logistik.



·         Perusahaan sudah memiliki aplikasi Teknologi Informasi yang terintegrasi, didukung sistem jaringan komputer transaksi terlaksana secara online dari Kantor Pusat hingga Unit Usaha sehingga dapat

mengefisiensikan kegiatan operasional Perusahaan.
Pemanfaatan Teknologi Informasi yang sudah dilakukan dalam menunjang kegiatan operasional Perusahaan meliputi bidang-bidang sebagai berikut :

1.      Sistem Informasi Akuntansi dan Keuangan

2.      Sistem Informasi Properti

3.      Sistem Informasi Forwarding.

4.      Sistem Informasi Pergudangan.

5.      Sistem Informasi SDM

6.      Sistem Informasi Poliklinik

7.      Aplikasi Audit Internal (Pengawasan SPI)

8.      Sistem Persediaan ATK/Cetakan

9.      Sistem Inventarisasi Peralatan Kantor

10.  Sistem Electronic Data Interchange (EDI) untuk pengiriman dokumen

11.  Website dan intranet.



1.2              Maksud dan Tujuan
Maksud dari penyusunan makalah ini adalah sebagai sarana pemenuhan tugas mata kuliah system informasimanajemen. Dan diharapkan makalah ini juga dapat dipakai sebagai bahan tambahan pengetahuan tentang “PERANAN TEKHNOLOGI INFORMASI DALAM DUNIA BISNIS” untuk para pembaca pada umumnya dan untuk penulis sendiri pada khususnya.



1.3              Ruang Lingkup
Agar masalah yang dibahas tidak melebar, disini penulis membatasi penulisan makalah ini sekitar tekhnologi informasi dalam bisnis, khususnya penerapan teknologi informasi dalam bisnis.



1.4              Sistematika Penulisan
BAB I.       Pendahuluan
Berisi tentang umum, maksud dan tujuan, ruang lingkup, sistematika penulisan.
BAB II.     Pembahasan
Berisi tentang sejarah java, Usulan Peningkatan Peran Teknologi dan komunikasi, Peran teknologi informasi dibidang jasa logistic, Internetisasi, Penerapan e-Commerce, Konsep E-Commerce, Kemitraan bisnis Internasional, Efek Pada TI Dunia Usaha, Teknologi Informasi Dalam Business Devolepment Centre, Mekanisme Sucure Electronic Transaction Dalam E-Commers.
BAB III.    Penutup
Berisi tentang kesimpulan.









BAB II
PEMBAHASAN


2.1       Sejarah

Belakangan ini kita banyak mendengar kemajuan di bidang informasi, telekomumikasi dan teknologi informasi yang begitu pesat yang berorientasi pada teknologi informasi. Dengan semakin gencarnya globlalisasi dunia saat ini, maka teknologi informasi juga semakin marak pada kehidupan masayarakat.

Bagi masyarakat yang masih awam akan teknologi informasi wajib mengenal dan mempelajarinya agar dapat menyesuaikan dengan tren yang berkembang.Teknologi informasi dibuat untuk memudahkan para penggunanya dalam mencatat suatu transaksi, menyimpannya dalam bentuk data, mentransformasikannya menjadi informasi dan menyebarkannya kepada para pemakai informasi. Dalam dunia bisnis teknologi informasi mempunyai pengaruh yang nyata, transaksi bisnis dicatat secara on-line, diolah dan pada saat yang hampir bersamaan (real-time) hasil pengolahan atau informasi dapat dilihat, seperti yang lazim dilakukan para nasabah bank pada saat melakukan transaksi pada ATM (automated teller machine).Pada saat ini informasi menjadi hal yang sangat penting dalam kegiatan bisnis, dengan dukungan teknologi informasi, informasi semakin mudah diperoleh tanpa dibatasi ruang dan waktu. Pada era tahun 70-an seorang pakar manajemen memprediksi bahwa siapa yang menguasai sumber daya manusia dan informasi akan menguasai dunia. Hal ini dapat dibuktikan bahwa menjelang abad ke 21 negara-negara dan perusahaan-perusahaan yang unggul adalah mereka yang sejak awal sudah menerapkan teknologi informasi sebagai alat untuk berkompetisi.

Teknologi informasi sudah menjadi senjata (alat) dalam proses bisnis perusahan yang dapat membuat aliran informasi berjalan secara cepat secara internal maupun eskternal. Teknologi informasi memiliki banyak peranan dalam membantu manusia dan memecahkan masalah. Membantu Manusia dalam : meningkatkan produktivitas, meningkatkan efektivitas, meningkatkan efisiensi, meningkatkan mutu, meningkatkan kreativitas, Problem solving (pemecahan masalah).

Masalah dimengerti sebagai perbedaan antara kondisi yang terjadi dengan kondisi yang diinginkan. Problem solving adalah mengenali sebuah masalah, mengidentifikasi alternatif pemecahan masalah dan berhasil menerapkan solusi yang dipilih. Teknologi infrormasi banyak membantu manusia dalam mengenali dan memecahkan masalah.
Kegunaan utama teknologi infrormasi adalah membantu dalam pemecahan masalah dengan kreativitas tinggi dan membuat manusia semakin efektif dalam memanfaakannya. Prinsip “High-tech / high-touch” adalah semakin “high-tech” teknologi informasi yang kita pertimbangkan, semakin penting untuk mempertimbangkan aspek “high-touch” dari teknologi informasi tersebut yaitu aspek manusia. Jangan meminta manusia untuk menyesuaikan dengan teknologi tetapi sesuaikan teknologi dengan manusia.

Tanggung jawab pemakai teknologi informasi akan memberikan peran yang penting dalam memaksimalkan kinerja teknologi informasi. Peran yang dimainkan pemakai adalah tahu cara menggunakan teknologi informasi dan keterbatasannya dalam berbagai situasi, pemakai harus dapat menggunakan teknologi informasi dengan benar dan beretika sehingga tidak melanggar hak, privasi dan keberadaan orang lain, pemakai harus melindungi data dan informasi yang berada di dalam sistem komputer atau yang dikirim melalui jaringan, dari kehilangan dan kerusakan.


2.2       Usulan Peningkatan Peran Teknologi dan komunikasi

Kegiatan jasa pelayanan logistik mengintegrasikan usaha pelayanan forwarding dan pergudangan baik gudang berikat maupun gudang umum serta depo kontainer ke dalam mata rantai sistem total logistik (Total Logistik System), meliputi :

·         Jasa pengurusan dokumen ekspor/impor;

·         Jasa angkutan barang;

·         Jasa bongkar muat; dan

·         Jasa sewa gudang/lapangan dan depo kontainer.


2.3       Peran teknologi informasi dibidang jasa logistik.

Teknologi Informasi sebagai tulang punggung manajemen supply chain, konsep manajemen supply chain tidak dapat dipisahkan dari perkembangan teknologi informasi (TI). Bahkan, kalau dilihat dari sejarahnya, justru kemajuan teknologi inilah yang melahirkan prinsipprinsip dasar dari manajemen supply chain. Alasannya cukup sederhana, yaitu karena esensi dari pengintegrasian berbagai proses dan entitas bisnis di dalam domain manajemen supply chain adalah melakukan share terhadap informasi yang dimiliki dan dihasilkan oleh berbagai pihak .         



A.    Perspektif Teknis
Dilihat dari sisi teknis, ada dua fungsi dari teknologi informasi yang harus dipenuhi, yaitu :

1.      Fungsi penciptaan
Aspek-aspek yang harus dapat dilakukan oleh teknologi informasi adalah sebagai berikut :

·         Teknologi informasi harus mampu menjadi sarana untuk mengubah fakta-fakta atau kejadian-kejadian sehari-hari yang dijumpai dalam bisnis perusahaan ke dalam format data kuantitatif. Ada dua cara umum yang biasa dipergunakan, yaitu secara manual dan otomatis. Yang dimaksud dengan manual adalah dilibatkannya seorang user untuk melakukan data entry terhadap fakta-fakta relevan didalam aktivitas sehari-hari yang dipandang perlu direkam. Misalnya catatan pengeluaran keuangan, keluhan pelanggan, pesanan konsumen, pengeluaran barang dari gudang dan lain-lain. Sedangkan yang dimaksud dengan cara otomatis disini adalah jika berbagai teknologi dipergunakan sebagai alat untuk merekam fakta dan mengubahnya menjadi data tanpa harus melibatkan unsur manusia sebagai data entry. Contohnya adalah penggunaan barcode untuk kode barang, smart card untuk data pelanggan, scanner untuk mencatat kendaraan dipintu gerbang kawasan.

·         Teknologi harus mampu mengubah data mentah yang telah dikumpulkan menjadi informasi yang relevan bagi setiap penggunanya yaitu manajemen staf, konsumen, mitra bisnis, pemilik perusahaan, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

·         Tugas teknologi informasi selanjutnya adalah mengolah informasi yang diperoleh dengan berbagai konteks organisasi yang ada menjadi sebuah knowledge yang dapat diakses oleh semua pihak di dalam perusahaan.

·         Akhirnya, kumpulan dari knowledge yang diperoleh dan dipelajari selama perusahaan beroperasi akan menjadi suatu bekal “kebijaksanaan” (wisdom) yang tidak ternilai harganya. Wisdom yang diperoleh merupakan hasil dari pembelajaran sebuah organisasi yang akan menjadi identitas perusahaan dimasa mendatang.

2.      Fungsi penyebaran
Terhadap entitas fakta, data, informasi, knowledge, dan wisdom tersebut, teknologi informasi memiliki fungsi-fungsi yang berhubungan dengan aspek penyebaran sebagai berikut :



·         Gathering.

Teknologi informasi harus memiliki fasilitas-fasilitas yang mampu mengumpulkan entitas-entitas tersebut dan meletakannya di dalam suatu media penyimpanan digital.

·         Organising.

Untuk memudahkan pencarian terhadap entitasentitas tersebut dikemudian hari, teknologi informasi harus memiliki mekanisme baku dalam mengorganisasikan penyimpanan entitas-entitas tersebut di dalam media penyimpanan.

·         Selecting.

Disaat berbagai pihak di dalam perusahaan membutuhkan entitas entitas tersebut, teknologi informasi harus menyediakan fasilitas untuk memudahkan pencarian dan pemilihan. Teknologi portal merupakan salah satu cara yang sedang digemari oleh perusahaan dalam memecahkan permasalahan ini.



B.     Perspektif Manajerial
Dilihat dari sisi bisnis dan manajerial, terutama dalam kaitannya dengan manajemen supply chain, ada empat peranan yang diharapkan oleh perusahaan dari implementasi efektif sebuah teknologi informasi, yaitu :



1.      Minimize risk
Setiap bisnis memiliki risiko , terutama berkaitan dengan factorfaktor keuangan. Pada umumnya risiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain yang berada diluar control perusahaan. Saat ini berbagai jenis aplikasi telah tersedia untuk mengurangi risiko-risiko yang kerap dihadapi oleh bisnis seperti forecasting, financial advisory, planning expert dan lain-lain. Kehadiran teknologi informasi selain harus mampu membantu perusahaan mengurangi risiko bisnis yang ada, perlu pula menjadi sarana untuk membantu manajemen dalam mengelola risiko yang dihadapi.

2.      Reduce costs
Peranan teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha pengurangan biaya-biaya operasional perusahaan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut biasanya ada empat cara yang ditawarkan teknologi informasi untuk mengurangi biaya-biaya kegiatan operasional yaitu :

·         Eleminasi proses. Implementasi berbagai komponen teknologi informasi akan mampu menghilangkan atau mengeliminasi proses-proses yang dirasa tidak perlu. Contoh call center untuk menggantikan fungsi layanan pelanggan dalam menghadapi keluhan pelanggan.

·         Simplifikasi proses. Berbagai proses yang panjang dan berbelit-belit (birokratis) biasanya dapat disederhanakan dengan mengimplementasikan berbagai komponen teknologi informasi. Contoh order dapat dilakukan melalui situs perusahaan tanpa perlu datang ke bagian pelayanan order.

·         Integrasi proses. Teknologi informasi juga mampu melakukan pengintegrasian beberapa proses menjadi satu sehingga terasa lebih cepat dan praktis (secara langsung akan meningkatkan kepuasan pelanggan juga).

·         Otomatisasi proses. Mengubah proses manual menjadi otomatis merupakan tawaran klasik dari teknologi informasi. Contoh scanner untuk menggantikan fungsi mata manusia dalam meletakan dan mencari barang digudang.

3.      Add Value
Peranan selanjutnya dari teknologi informasi adalah untuk menciptakan value bagi pelanggan perusahaan. Tujuan akhir dari penciptaan value tidak sekedar untuk memuaskan pelanggan, tetapi lebih jauh lagi untuk menciptakan loyalitas sehingga pelanggan tersebut bersedia selalu menjadi konsumennya untuk jangka panjang.

4.      Create new realities
Perkembangan teknologi informasi terakhir yang ditandai dengan pesatnya teknologi internet telah mampu menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya. Berbagai konsep e-business semacan e-commerce, eprocurement e-customer, e-loyalty, dan lain-lainnya pada dasarnya merupakan cara pandang baru dalam menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.



C.     Konsep sistem informasi terpadu
Konsep menajemen supply chain memperlihatkan adanya proses ketergantungan antara berbagai perusahaan yang terkait di dalam sebuah system bisnis. Semakin banyak perusahaan yang terlibat dalam rantai tersebut, akan semakin kompleks strategi pengelolaan yang perlu dibangun. Jika diperharikan dengan seksama, didalam sebuah perusahaan ada tiga aliran entitas yang harus dikelola dengan baik yaitu :



1)      aliran produk dan jasa (flow of products and services);

2)      aliran uang (flow of money);

3)      aliran dokumen (flow of documents)

Yang dimaksud dengan system informasi terpadu disini adalah sebuah system yang terdiri dari berbagai komponen data, aplikasi, dan teknologi yang saling berkaitan untuk mendukung kebutuhan informasi perusahaan

2.4       Internetisasi

Perkembangan teknologi komputer dan telekomunikasi telah berhasil menciptakan infrastruktur informasi baru yang dikenal dengan istilah internet. Infrastruktur ini meliputi serangkaian jaringan elektronik yang bermanfaat dalam memfasilitasi transfer informasi dan komunikasi interaktif, diantaranya jaringan telepon, jaringan kabel (cable networks), jaringan selular, satelit, jaringan intra-komputer korporasi dan bisnis. Dalam konteks bisnis, internet membawa dampak transpormasional yang menciptakan paradigma baru dalam berbisnis, berupa digital marketing atau internet marketing (cyber marketing, electronic marketing). Istilah internetisasi mengacu pada proses sebuah perusahaan terlibat dalam aktivitas-aktivitas bisnis secara elektronik (ecommerce atau e-bisnis), khususnya dengan memanfaatkan internet sebagai media, pasar, maupun infrastruktur penunjang. Definisi ecommerce bisa ditinjau dari 5 perspektif : online purchasing, digital communication, service, business process, dan market-of-one perspectives.
PERSPEKTIF DEFINISI E-COMMERCE



1.      Online purchasing perspective
Sistem yang memungkinkan pembelian dan penjualan produk dan informasi melalui internet dan jasa online lainnya.

2.      Digital communication perspective
Sistem yang memungkinkan pengiriman informasi digital, produk, dan jasa pembayaran online.

3.      Service perspective
Sistem yang memungkinkan upaya menekan biaya, menyempurnakan kualitas produk dan informasi instant terkini; dan meningkatkan kecepatan penyampaian jasa.

4.      Business process perspective
Sistem yang memungkinkan otomatisasi transaksi bisnis dan aliran kerja.

5.      Market of one perspective
Sistem yang memungkinkan proses customization produk dan jasa untuk diadaptasikan pada kebutuhan dan keinginan setiap pelanggan secara efisien.

2.5       Penerapan e-Commerce

Salah satu yang paling menonjol perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis adalah pengenalan e-commerce.E-commerce menyediakan kesempatan bagi organisasi menakjubkan untuk memperluas seluruh dunia pada biaya kecil.E-commerce adalah hanya didefinisikan sebagai pembelian, penjualan, dan bertukar produk, jasa, dan informasi melalui jaringan komputer, terutama internet. Manfaat dan dampak e-commerce telah membawa tidak hanya untuk organisasi, tetapi pelanggan dan masyarakat.Hari ini perusahaan kecil sekarang memiliki kesempatan untuk bersaing dengan perusahaan besar, konsumen toko dari rumah atau lokasi manapun 24 jam sehari, dan individu bekerja di rumah, di mana membantu perekonomian dengan sedikit lalu lintas.Online advertising telah meningkatkan keuntungan banyak organisasi secara besar-besaran dengan memungkinkan perusahaan untuk mencapai jumlah konsumen yang luas dengan harga lebih murah.

Teknologi Informasi tidak hanya membawa manfaat dalam organisasi,tetapi kepuasan pelanggan juga meningkat dengan pelaksanaan Internet.Hari ini, pelanggan lebih berpengetahuan tentang kualitas dan ketersediaan produk yang ada di pasar yang bersaing.Melalui penggunaan internet dan perdagangan elektronik,konsumen dapat menemukan ribuan produk dan mencari kualitas terbaik dan harga.Banyak perusahaan juga memiliki on-line membantu, misalnya, jika Anda ingin membeli sebuah televisi on line dan membutuhkan pertanyaan yang diajukan, Anda bisa cukup klik pada "on-line membantu" icon dan seseorang akan segera membantu Anda.Sebelum IT dilaksanakan, mengambil persediaan dan penjadwalan untuk bahan-bahan untuk datang mengambil banyak pengambilan keputusan dan perencanaan.Sebuah perusahaan tidak ingin memiliki kelebihan dari bahan baku ware-rumah mereka, atau tidak cukup bahan. waktu pendekatan persediaan membantu masalah itu dengan menjadwalkan bahan-bahan untuk tiba di gudang kapan tepatnya diperlukan.Dengan demikian manajer puas karena mengurangi biaya dan alur kerja telah ditingkatkan.Selain itu, konsumen tidak menunggu untuk sebuah produk yang seharusnya dikirim dua hari yang lalu.

Kita tahu etika didefinisikan sebagai apa yang benar dan yang salah, tetapi karena teknologi informasi cukup baru dan cepat berubah, sulit untuk menetapkan aturan standar etika. Telah dipahami bahwa teknologi komputer memiliki dampak yang kuat pada masyarakat dan percaya untuk melonggarkan nilai-nilai moral. Sebagai contoh, banyak informasi yang mengalir melalui internet itu dianggap salah dan mengganggu secara moral masyarakat kita.Dengan demikian,kode etik yang berkaitan dengan teknologi komputer sangat diperlukan.Ada banyak masalah yang telah menimbulkan melalui teknologi informasi.
Aplikasi e-Commerce ditopang oleh berbagai infrastruktur sedangkan implementasinya tidak lepas dari 4 wilayah utama yaitu manusia, kebijakan public, standard dan protokoler teknis, serta organisasi lain. Manajemen e-Commerce-lah yang akan mengkoordinasikan aplikasi, infrastruktur dan pilar-pilarnya. Pilar orang terdiri dari pembeli, penjual, perantara, jasa, orang, system informasi dan manajemen. Pilar kebijakan publik meliputi pajak, hokum dan isu privasi. Pilar standar teknis mencakup dokumen, keamanan dan protocol jaringan dan system pembayaran. Sedangkan pilar organisasi adalah partner, pesaing, asosiasi dan pelayanan pemerintah.

2.6       Konsep E-Commerce

Bagi pihak konsumen, menggunakan E-Com dapat membuat waktu berbelanja menjadi singkat. Tidak ada lagi berlama-lama mengelilingi pusat pertokoan untuk mencari barang yang diinginkan. Selain itu, harga barang-barang yang dijual melalui E-Com biasanya lebih murah dibandingkan dengan harga di toko, karena jalur distribusi dari produsen barang ke pihak penjual lebih singkat dibandingkan dengan toko konvensional. Online shopping menyediakan banyak kemudahan dan kelebihan jika dibandingkan dengan cara belanja yang konvensional. Selain bisa menjadi lebih cepat, di internet telah tersedia hampir semua macam barang yang biasanya dijual secara lengkap. Selain itu, biasanya informasi tentang barang jualan tersedia secara lengkap, sehingga walaupun kita tidak membeli secara on-line, kita bisa mendapatkan banyak informasi penting yang diperlukan untuk memilih suatu produk yang akan dibeli Mekanisme E-Commerce Pembeli yang hendak memilih belanjaan yang akan dibeli bisa menggunakan ‘shopping cart’ untuk menyimpan data tentang barang-barang yang telah dipilih dan akan dibayar. Konsep ‘shopping cart’ ini meniru kereta belanja yang biasanya digunakan orang untuk berbelanja di pasar swalayan. ‘Shopping cart’ biasanya berupa formulir dalam web, dan dibuat dengan kombinasi CGI, database, dan HTML. Barang-barang yang sudah dimasukkan ke shopping cart masih bisa di-cancel, jika pembeli berniat untuk membatalkan membeli barang tersebut.Jika pembeli ingin membayar untuk barang yang telah dipilih, ia harus mengisi form transaksi. Biasanya form ini menanyakan identitas pembeli serta nomor kartu kredit. Karena informasi ini bisa disalahgunakan jika jatuh ke tangan yang salah, maka pihak penyedia jasa e-commerce telah mengusahakan agar pengiriman data-data tersebut berjalan secara aman, dengan menggunakan standar security tertentu. Setelah pembeli mengadakan transaksi, retailer akan mengirimkan barang yang dipesan melalui jasa pos langsung ke rumah pembeli. Beberapa cybershop menyediakan fasilitas bagi pembeli untuk mengecek status barang yang telah dikirim melalui internet.

            2.7.            Kemitraan bisnis Internasional

Perkembangan teknologi dan tantangan kompetisi yang mengikuti arus globalisasi pasar menyebabkan banyak perusahaan terjun ke dalam kemitraan bisnis internasional. Arus globalisasi yang memberikan tantangan persaingan yang lebih ketat terhadap perusahaan yang berkecimpung dipasar internasional telah membuat perusahaan menjadi semakin perlu untuk saling bermitra agar mendapatkan posisi yang lebih kuat di pasar. Selain itu, perkembangan teknologi dan kemajuan dibidang teknologi informasi & komunikasi, transportasi membuat kemitraan menjadi lebih mudah dilakukan.

2.8       Efek Pada TI Dunia Usaha



Cara lain teknologi informasi adalah bisnis mempengaruhi web conferencing.Bisnis yang menggunakan web conferencing untuk menjauhkan diri dari memakan waktu dan mahal perjalanan.Web conferencing juga dapat meningkatkan pelatihan staf dan interaksi dengan klien.Contoh bagaimana web conferencing digunakan ketika seorang CEO memberikan live video dan audio berbicara kepada karyawan atau pemasok yang menonton pada komputer mereka.CEO dapat membahas strategi pemasaran, menampilkan slide Power Point, pergi atas keuangan perusahaan, dan berbicara tentang kampanye periklanan di masa mendatang. Semua ini dapat dilakukan tanpa harus memesan tiket pesawat dan kamar hotel, menyewa mobil, dan menggunakan rekening pengeluaran.Pengecer telah menemukan bahwa rekaman elektronik penjualan dapat mempersingkat transaksi bisnis. Hukum perusahaan dan lembaga pemerintah telah menemukan bahwa dokumen-dokumen penting dapat disimpan secara elektronik. Hal ini akan mengurangi biaya penyimpanan surat-surat tersebut secara fisik. Hal ini juga menghemat ruang fisik di lingkungan kerja. Bank dan lembaga keuangan telah menghilangkan dokumen dan mempercepat proses pemindahan dana dengan mentransfer dana secara elektronik. Perusahaan manufaktur dapat berkomunikasi dengan pemasok dan pelanggan melalui extranet. Interaksi seperti itu telah mengurangi kesalahan manusia dan memperkuat hubungan antara pemasok dan pelanggan. Pengangkutan perusahaan seperti FedEx dan UPS telah menggunakan teknologi untuk memungkinkan pelanggan mereka untuk melacak paket dengan menggunakan Internet. Aksesibilitas merupakan salah satu karakteristik TI. Pelanggan dapat dengan mudah menemukan informasi tentang produk atau layanan pada situs web di seluruh internet.Ini bisa menjadi masalah. Bisnis sekarang mengakui bahwa aksesibilitas tersebut dapat disalahgunakan. Komputer dapat hacked untuk menemukan dokumen pribadi di perusahaan milik. Oleh karena itu, keamanan informasi yang tersimpan secara elektronik adalah berkembangnya kekhawatiran. Juga, perusahaan yang berpartisipasi dalam transaksi online harus memiliki surveilans untuk setiap transaksi.Kesempatan untuk perbaikan melalui teknologi informasi telah tumbuh secara eksponensial. Setelah ledakan teknologi tahun 1990-an, fokus yang belum pernah terjadi sebelumnya kini telah dilatih pada pemasok TI. Studi empiris di negara-negara Eropa telah menunjukkan dampak TI dan praktik e-bisnis di anak perusahaan terletak di sana. Menyadari perusahaan-perusahaan kecil sedikit perbaikan dalam operasi sehari-hari dari pengenalan teknologi informasi baru. Namun, karena skala ekonomi, perusahaan besar yang mendapatkan keuntungan dari inovasi TI. Produktivitas dan efisiensi biaya meningkat. Manajer sekarang menyadari bahwa TI adalah area di mana bisnis dapat mempercepat proses, menghilangkan kertas kerja, meningkatkan kualitas output, mengurangi biaya penyimpanan, dan meningkatkan pengetahuan yang dibagi antara pelanggan, pemasok, dan perantara.
Menurut para ahli teknologi informasi ada perubahan dalam lingkungan TI yang sedang berlangsung.Dalam tahun-tahun formatif pengembangan IT, komputer dan IT pemasok adalah driver di balik perubahan dan inovasi. Oleh karena itu, vendor IT TI untuk mendorong pertumbuhan yang eksplosif dan sukses dalam sepuluh tahun terakhir. Menurut pakar IT, "IT pelanggan tidak lagi perlu untuk meningkatkan TI untuk kepentingannya sendiri. Sekarang alasan teknologi yang mereka butuhkan adalah untuk membuat bisnis mereka lebih baik".Eksekutif dan manajer telah menyadari bahwa TI adalah cukup fleksibel untuk dapat dibentuk agar sesuai dengan berbagai ukuran dan jenis bisnis apapun.

Setiap industri harus berbaur IT agar sesuai dengan spesifikasi. Satu industri yang lebih menekankan pada IT adalah kesehatan. Biaya kesehatan telah terus meningkat selama beberapa dekade. Beruntung bagi industri kesehatan TI dimaksudkan untuk membantu memecahkan masalah biaya dan masalah lain Kualitas, biaya, dan isu-isu pelayanan kesehatan mengancam. Rumah sakit dan klinik mulai berinvestasi di infrastruktur TI tahun lalu. Untuk sebagian besar, penyedia layanan kesehatan belum melihat kualitas, produktivitas, dan pengambilan keputusan perbaikan mereka diharapkan dari implementasi IT. Untuk alasan ini, administrator mulai mempertanyakan nilai sebenarnya TI untuk industri kesehatan. Nilai TI dalam bisnis dapat diukur dalam tiga dimensi. Dimensi pertama adalah hubungan antara investasi IT untuk proses bisnis inti. TI harus dapat membuat perbedaan bagi keunggulan kompetitif suatu organisasi. Dimensi kedua adalah bahwa dari hubungan investasi TI kepada pelanggan. Jika teknologi dalam sistem kantor depan (seperti memesan mesin), maka akan terpisahkan dalam menentukan bagi pelanggan apakah / pengalamannya itu menguntungkan atau tidak. Dimensi ketiga adalah bahwa tujuan bisnis yang investasi TI dibuat.

Alasan bahwa sebagian besar investasi IT tidak membawa kembali jenis dibayangkan oleh eksekutif dalam kesehatan adalah bahwa investasi IT belum secara tradisional dibuat untuk mendukung bisnis inti kompetensi.Selama bertahun-tahun sistem back office, seperti Sumber Daya Manusia, Penagihan, dan Gaji, telah otomatis untuk memotong biaya dan meningkatkan produktivitas. Sekarang sistem kantor depan akan mengurus pendaftaran dan penjadwalan di tingkat peningkatan. Efek awal harus lebih baik layanan pelanggan. Administrator kesehatan berusaha untuk meningkatkan bisnis mereka dengan meningkatkan produktivitas, meningkatkan kualitas, dan meningkatkan layanan.Untuk meningkatkan produktivitas sederhana, tugas-tugas yang berulang-ulang otomatis. Konsolidasi fungsi tertentu adalah mungkin. Sistem komputer juga mendukung pelaporan informasi. Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengakses lebih banyak informasi untuk membuat keputusan bersama. Untuk meningkatkan sistem informasi kualitas merekam dan mendistribusikan laporan.Tanda otomatis sekarang sedang dipertimbangkan untuk digunakan oleh para dokter dan perawat. Layanan ini dapat ditingkatkan melalui responsif, kustomisasi, dan ketersediaan. Ide umum adalah untuk memenuhi harapan pelanggan.Call center sedang dikembangkan di rumah sakit untuk mengukur kepuasan pelanggan.Telah menyediakan informasi transfer ke negara-negara lain di mana pun di dunia dalam hitungan menit.Orang-orang mengandalkan pada e-mail untuk laporan mereka, memo, perdagangan luar negeri, kampanye pemasaran, dan semua macam surat transfer.Orang dan bisnis dapat beroperasi lebih cepat dan lebih efisien menggunakan e-mail daripada layanan pos, yang dapat mengambil minggu untuk menerima.

Komputer telah membawa lingkungan bisnis ke tingkat yang baru operasi. Ada perubahan berkesinambungan dalam teknologi yang sedang terjadi, dan jika organisasi tidak mempercepat dengan perubahan ini dan lingkungan yang kompetitif, mereka bisa mengucapkan selamat tinggal. Agar bisa turut bermain di lapangan, banyak perusahaan memperoleh dan dioperasikan oleh, teknologi informasi.
Teknologi informasi (TI) didefinisikan sebagai kumpulan teknologi masing-masing komponen yang biasanya diatur dalam komputer berbasis sistem informasi. Komputer adalah alat yang ampuh untuk mengumpulkan, memanipulasi, dan mendistribusikan informasi.. Kita harus memahami teknologi informasi dan potensinya, karena telah menjadi sebuah kebutuhan untuk pertumbuhan pribadi dan profesional. Teknologi informasi telah mengubah kehidupan kita dan akan terus memainkan bagian yang lebih besar dari kehidupan kita sehari-hari. Perusahaan harus titik fokus pada strategi mereka dan di atas tekanan bisnis. Dengan pasar yang kompetitif sangat besar, organisasi terus-menerus mencari terobosan-terobosan yang akan memberikan mereka sebuah keuntungan dari pesaing mereka.. IT membantu organisasi dalam banyak hal, seperti keputusan strategis, ketepatan waktu, dan kehandalan. Sistem TI memungkinkan manajemen untuk meningkatkan kecepatan pengambilan keputusan, pelaksanaan strategi cepat, yang mengubah hubungan antara pelanggan dan pemasok yang dapat secara drastis meningkatkan produksi dan pasar peringkat. Untuk membantu tugas-tugas yang kompleks peningkatan tersebut, sistem informasi manajemen yang akses, mengatur, dan menampilkan informasi kepada para manajer, adalah sebuah sistem yang memainkan peran utama dalam posisi manajer. SIM mempersiapkan laporan dengan mengolah informasi dari database organisasi. SIM membantu dalam banyak fungsi-fungsi seperti perkiraan masa depan penjualan, laporan terjadwal, dan ringkasan dari produksi harian.Banyak tanggung jawab yang terjadi sehari-hari, seperti mengeluarkan gaji, penataan kembali persediaan bila diperlukan, mencatat catatan pelayaran, dan membayar utang dagang, adalah semua transaksi bisnis dasar yang diproses oleh sistem pengolahan transaksi. Dengan ketepatan waktu ini transaksi, organisasi sekarang dapat berkonsentrasi pada yang lebih besar non-tugas berulang. Banyak mungkin bertanya-tanya apakah akan sulit untuk membuat informasi ini karena informasi yang berbeda dalam divisi yang berbeda dari organisasi ', dan bagaimana satu divisi divisi lain memperoleh informasi? Sebuah organisasi memiliki departemen utama seperti Akuntansi, Keuangan, Sistem Informasi, dan Manajemen Sumber Daya Manusia.Masing-masing departemen memiliki sistem informasi di sana sendiri yang terdiri dari beberapa program aplikasi spesifik dirancang untuk memenuhi kebutuhan departemen.Tanaman sistem informasi adalah suatu sistem yang menggabungkan semua aplikasi dan menyediakan departemen komunikasi di antara tanaman.Teknologi manajemen kemudian diimplementasikan ke dalam perusahaan dan sekarang menggunakan sebuah sistem manajemen dokumen online. Perangkat lunak ini menciptakan gambar dari W-4 bentuk dan resume.
2.9       Teknologi Informasi Dalam Business Devolepment Centre

Dalam era globalisasi yang semakin menguat, penguasaan terhadap Teknologi Komunikasi dan Informasi (Information Communication Technology) merupakan keharusan yang tak lagi bisa ditawar. Tidak mengherankan, bila teknologi yang juga menjadi penopang globalisasi ini mengalami perkembangan yang luar biasa pesat. Dalam pengembangan usaha, teknologi informasi memberikan dampak yang sangat besar baik dalam pengembangan produk dan layanan, baik dalam hal jumlah, kualitas, serta mobilitas. Berkat teknologi informasi, produk bukan hanya berkualitas lebih bagus tetapi juga lebih efisien dan mudah dijangkau beragam kalangan.
Mempertimbangkan begitu pentingnya teknologi dan informasi, sudah waktunya bagi koperasi untuk menyiapkan diri dan menggunakan momen perkembangan teknologi ini bagi kepentingan usaha. Karena bila tidak, koperasi akan kehilangan kesempatan, tidak berkembang, dan semakin terisisih dalam persaingan dan berhadapan dengan pengusaha besar yang sangat sigap mengakses dan mengembangkan IT sebagai basis bagi percepatan dan pengembangan usaha mereka.

Banyak keuntungan yang diperoleh BDC berbasis IT, baik pada level koperasi, UMKM, bahkan di kalangan NGO (sebagai upaya fund raising). Di tingkat nasional atau koperasi sekunder, BDC dapat dikembangkan dalam bentuk layanan bisnis berbasis IT (seperti, data bank, e-commerce, m-commerce), layanan konsultasi, training kewirausahaan berbasis IT, penanganan program kunjungan (exposure visits) bisnis dalam rangka memperluas perspektif bisnis dan meningkatkan ketrampilan, negoisasi untuk meningkatkan posisi tawar dalam kompetisi pasar, pemasaran produk dan layanan (e-commerce, wholesaling, trade exhibits, showcase), pengembangan dan sertifikasi produk, pengembangan jaringan dan advokasi, serta riset dan pengembangan.

Di tingkat koperasi primer atau UMKM di tingkat wilayah, BDC dapat dikembangkan dalam bentuk, antara lain; konseling bisnis, pusat informasi bisnis dan sumberdaya, memberikan training ketrampilan bisnis atau ICT untuk bisnis pada para pengusaha laki-laki dan perempuan, layanan pemasaran, pengembangan produk dan control kualitas, memberikan asistensi/konsultasi untuk mengurus bisnis (mengurus ijin usaha, perencanaan bisnis, layanan pembukuan), mengembangan “Pusat ICT” dengan dilengkapi fasilitas untuk kebutuhan transaksi bisnis (seperti, telephone, mesin fax, mesin photocopy, internet, computers, scanners, layanan printing, dll)





2.10          Mekanisme Sucure Electronic Transaction Dalam E-Commere

Standar enkripsi yang digunakan dalam e-commerce pada saat ini adalah SET (Secure Electronic Transaction). Selain digunakan untuk pembayaran dengan credit card, SET juga digunakan untuk pembayaran dengan smartcard. Dengan menggunakan SET, kerahasiaan informasi customer (berupa nama dan nomor kartunya) bisa dijaga. SET juga bisa menjaga autotentifikasi atau identitas penjual dan customer, sehingga tidak bisa disalahgunakan oleh sembarang orang. SET menggunakan suatu kriptografi khusus yang dinamakan asymmetric cryptography untuk menjamin keamanan suatu transaksi. Asymmetric cryptography ini juga disebut dengan nama Public-key Cryptography. Enkripsi ini menggunakan dua kunci/key (yaitu kode), satu kunci digunakan untuk meng-enkripsi data, dan kunci lainnya untuk men-dekripsi data tersebut. Kedua kunci tersebut terhubung secara matematis dengan rumus tertentu, sehingga data yang telah di-enkripsi oleh suatu kunci hanya bisa di-dekripsi dengan menggunakan kunci pasangannya. Setiap user mempunyai dua kunci, yaitu puclic key dan private key. User dapat menyebarkan public key secara bebas. Karena adanya hubungan yang khusus antara kedua kunci, user dan siapa pun yang menerima public key tersebut mendapat jaminan bahwa data yang telah dienkripsi dengan suatu public key dan dikirimkan ke user hanya bisa didekripsi oleh private key. Keamanan ini terjamin selama user dapat menjaga kerahasiaan private key. Pasangan key ini harus dibuat secara khusus oleh user. Algoritma yang biasanya digunakan untuk pembuatan key adalah algoritma RSA (dinamakan berdasarkan inisial pembuatnya, yaitu : Rivest, Shamir, dan Adleman). Artinya, suatu pihak pengelola e-commerce yang menggunakan SET, harus membuat pasangan key khusus untuk webnya. Public key akan disebarkan, dan hal ini biasanya dilakukan melalui penyebaran web browser. Public key disertakan secara gratis untuk setiap web browser, dan telah tersedia jika browser tersebut diinstall. Private key, pasangan untuk pasangan public key tersebut disimpan oleh pengelola e-com. Jika pembeli menggunakan browser untuk mengirim form transaksi, pembeli tersebut akan menggunakan public key yang telah tersedia di web browsernya. Orang lain yang tidak mempunyai private key pasangannya, tidak akan bisa men-dekripsi data form yang dikirim dengan public key tersebut. Setelah data sampai ke pengelola e-com, data tersebut akan di-dekripsi dengan menggunakan private key. Artinya, hanya pengelola e-com yang bisa mendapatkan data itu dalam bentuk yang sebenarnya, dan data identitas serta nomor kartu kredit customer tidak akan jatuh ke tangan yang tidak berhak.



                                                                                 



BAB III
PENUTUP


3.1       Kesimpulan

Persaingan bisnis yang semakin ketat di era globalisasi menuntut perusahaan untuk menyusun kembali strategi dan taktik bisnisnya. Teknologi Informasi sebagai tulang punggung manajemen supply chain, konsep manajemen supply chain tidak dapat dipisahkan dari perkembangan teknologi informasi (TI). Konsep menajemen supply chain memperlihatkan adanya proses ketergantungan antara berbagai perusahaan yang terkait di dalam sebuah system bisnis. Semakin banyak perusahaan yang terlibat dalam rantai tersebut, akan semakin kompleks strategi pengelolaan yang perlu dibangun. Dalam konteks bisnis, internet membawa dampak transpormasional yang


menciptakan paradigma baru dalam berbisnis, berupa digital marketing atau nternet marketing (cyber marketing, electronic marketing). Istilah internetisasi mengacu pada proses sebuah perusahaan terlibat dalam aktivitas-aktivitas bisnis secara elektronik (e-commerce atau e-bisnis), khususnya dengan memanfaatkan internet sebagai media, pasar, maupun infrastruktur penunjang.