BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Umum
Bidang Teknologi Informasi memberi
prospek pada bangsa Indonesia yang tengah dilanda krisis ekonomi. Industri lain
saat ini ditandai dengan pemogokan buruh, pemungutan liar, dan gangguan fisik
lainnya. Untuk itu bisnis Teknologi Informasi atau bisnis lain yang didukung
oleh Teknologi Informasi perlu mendapat perhatian yang khusus karena sifatnya
yang strategis bagi bangsa Indonesia.
Dua aspek penting dalam pengembangan bisnis yang berhubungan dengan Teknologi Informasi adalah infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM). Selain kedua aspek tersebut, tentunya masih banyak aspek lain seperti finansial.
Dua aspek penting dalam pengembangan bisnis yang berhubungan dengan Teknologi Informasi adalah infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM). Selain kedua aspek tersebut, tentunya masih banyak aspek lain seperti finansial.
Persaingan bisnis yang semakin ketat di
era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk menyusun kembali strategi dan
taktik bisnisnya. Jika dilihat lebih mendalam, ternyata esensi dari persaingan
terletak pada bagaimana sebuah perusahaan dapat mengimplementasikan proses
penciptaan produk dan atau jasanya secara lebih murah, lebih baik, dan lebih
cepat dibandingkan dengan pesaing bisnisnya. Saat ini penerapan teknologi
informasi dan komunikasi diperlukan dalam dunia bisnis sebagai alat bantu dalam
upaya memenangkan persaingan.
a. Pembangunan teknologi
informasi dan komunikasi
Pembangunan Teknologi Informasi Perusahaan dilakukan secara bertahap sebelum sebuah sistem holistik atau menyeluruh selesai dibangun, hal tersebut disesuaikan dengan kekuatan sumber daya yang dimiliki. Dalam penerapannya rencana strategis Teknologi Informasi senantiasa diselaraskan dengan Rencana Perusahaan, agar setiap penerapan Teknologi Informasi dapat memberikan nilai bagi Perusahaan. Mengacu kepada Arsitektur Teknologi Informasi Perusahaan pembangunan, penerapan Teknologi Informasi yang dilakukan dikategorikan sebagai berikut :
Pembangunan Teknologi Informasi Perusahaan dilakukan secara bertahap sebelum sebuah sistem holistik atau menyeluruh selesai dibangun, hal tersebut disesuaikan dengan kekuatan sumber daya yang dimiliki. Dalam penerapannya rencana strategis Teknologi Informasi senantiasa diselaraskan dengan Rencana Perusahaan, agar setiap penerapan Teknologi Informasi dapat memberikan nilai bagi Perusahaan. Mengacu kepada Arsitektur Teknologi Informasi Perusahaan pembangunan, penerapan Teknologi Informasi yang dilakukan dikategorikan sebagai berikut :
· Aplikasi Teknologi
Informasi yang menjadi landasan dari berbagai aplikasi lain yang ada di dalam
Perusahaan antara lain sistem operasi, basis data, network management dan
lain-lain.
· Aplikasi yang sifatnya
mendasar (utility) yaitu aplikasi Teknologi Informasi yang dipergunakan untuk
berbagai urusan utilisasi sumber daya Perusahaan anatara lain sistem
penggajian, sistem akuntansi & keuangan dan lain-lain.
· Aplikasi Teknologi
Informasi yang sesuai dengan kebutuhan spesifik
Perusahaan terutama yang berkaitan dengan proses penciptaan produk/jasa yang ditawarkan Perusahaan antara lain Aplikasi Properti, Aplikasi Forwarding dan Aplikasi Pergudangan.
Perusahaan terutama yang berkaitan dengan proses penciptaan produk/jasa yang ditawarkan Perusahaan antara lain Aplikasi Properti, Aplikasi Forwarding dan Aplikasi Pergudangan.
b. Pemanfaatan teknologi
informasi & komunikasi
· Perusahaan sudah
pemanfaatkan Teknologi Informasi dalam menunjang
kegiatan operasional dan menunjang bisnis utama yaitu Properti dan Logistik.
kegiatan operasional dan menunjang bisnis utama yaitu Properti dan Logistik.
· Perusahaan sudah
memiliki aplikasi Teknologi Informasi yang terintegrasi, didukung sistem
jaringan komputer transaksi terlaksana secara online dari Kantor Pusat hingga
Unit Usaha sehingga dapat
mengefisiensikan
kegiatan operasional Perusahaan.
Pemanfaatan Teknologi Informasi yang sudah dilakukan dalam menunjang kegiatan operasional Perusahaan meliputi bidang-bidang sebagai berikut :
Pemanfaatan Teknologi Informasi yang sudah dilakukan dalam menunjang kegiatan operasional Perusahaan meliputi bidang-bidang sebagai berikut :
1. Sistem Informasi
Akuntansi dan Keuangan
2. Sistem Informasi
Properti
3. Sistem Informasi
Forwarding.
4. Sistem Informasi
Pergudangan.
5. Sistem Informasi SDM
6. Sistem Informasi
Poliklinik
7. Aplikasi Audit
Internal (Pengawasan SPI)
8. Sistem Persediaan
ATK/Cetakan
9. Sistem Inventarisasi
Peralatan Kantor
10. Sistem Electronic Data
Interchange (EDI) untuk pengiriman dokumen
11. Website dan intranet.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penyusunan makalah ini adalah sebagai sarana pemenuhan tugas mata kuliah system informasimanajemen. Dan diharapkan makalah ini juga dapat dipakai sebagai bahan tambahan pengetahuan tentang “PERANAN TEKHNOLOGI INFORMASI DALAM DUNIA BISNIS” untuk para pembaca pada umumnya dan untuk penulis sendiri pada khususnya.
Maksud dari penyusunan makalah ini adalah sebagai sarana pemenuhan tugas mata kuliah system informasimanajemen. Dan diharapkan makalah ini juga dapat dipakai sebagai bahan tambahan pengetahuan tentang “PERANAN TEKHNOLOGI INFORMASI DALAM DUNIA BISNIS” untuk para pembaca pada umumnya dan untuk penulis sendiri pada khususnya.
1.3 Ruang Lingkup
Agar masalah yang dibahas tidak melebar, disini penulis membatasi penulisan makalah ini sekitar tekhnologi informasi dalam bisnis, khususnya penerapan teknologi informasi dalam bisnis.
Agar masalah yang dibahas tidak melebar, disini penulis membatasi penulisan makalah ini sekitar tekhnologi informasi dalam bisnis, khususnya penerapan teknologi informasi dalam bisnis.
1.4 Sistematika
Penulisan
BAB I. Pendahuluan
Berisi tentang umum, maksud dan tujuan, ruang lingkup, sistematika penulisan.
BAB II. Pembahasan
Berisi tentang sejarah java, Usulan Peningkatan Peran Teknologi dan komunikasi, Peran teknologi informasi dibidang jasa logistic, Internetisasi, Penerapan e-Commerce, Konsep E-Commerce, Kemitraan bisnis Internasional, Efek Pada TI Dunia Usaha, Teknologi Informasi Dalam Business Devolepment Centre, Mekanisme Sucure Electronic Transaction Dalam E-Commers.
BAB III. Penutup
Berisi tentang kesimpulan.
BAB I. Pendahuluan
Berisi tentang umum, maksud dan tujuan, ruang lingkup, sistematika penulisan.
BAB II. Pembahasan
Berisi tentang sejarah java, Usulan Peningkatan Peran Teknologi dan komunikasi, Peran teknologi informasi dibidang jasa logistic, Internetisasi, Penerapan e-Commerce, Konsep E-Commerce, Kemitraan bisnis Internasional, Efek Pada TI Dunia Usaha, Teknologi Informasi Dalam Business Devolepment Centre, Mekanisme Sucure Electronic Transaction Dalam E-Commers.
BAB III. Penutup
Berisi tentang kesimpulan.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah
Belakangan ini kita banyak mendengar kemajuan di bidang informasi,
telekomumikasi dan teknologi informasi yang begitu pesat yang berorientasi pada
teknologi informasi. Dengan semakin gencarnya globlalisasi dunia saat ini, maka
teknologi informasi juga semakin marak pada kehidupan masayarakat.
Bagi masyarakat yang masih awam akan teknologi informasi wajib mengenal dan
mempelajarinya agar dapat menyesuaikan dengan tren yang berkembang.Teknologi
informasi dibuat untuk memudahkan para penggunanya dalam mencatat suatu
transaksi, menyimpannya dalam bentuk data, mentransformasikannya menjadi
informasi dan menyebarkannya kepada para pemakai informasi. Dalam dunia bisnis
teknologi informasi mempunyai pengaruh yang nyata, transaksi bisnis dicatat
secara on-line, diolah dan pada saat yang hampir bersamaan (real-time) hasil
pengolahan atau informasi dapat dilihat, seperti yang lazim dilakukan para
nasabah bank pada saat melakukan transaksi pada ATM (automated teller
machine).Pada saat ini informasi menjadi hal yang sangat penting dalam kegiatan
bisnis, dengan dukungan teknologi informasi, informasi semakin mudah diperoleh
tanpa dibatasi ruang dan waktu. Pada era tahun 70-an seorang pakar manajemen
memprediksi bahwa siapa yang menguasai sumber daya manusia dan informasi akan
menguasai dunia. Hal ini dapat dibuktikan bahwa menjelang abad ke 21
negara-negara dan perusahaan-perusahaan yang unggul adalah mereka yang sejak
awal sudah menerapkan teknologi informasi sebagai alat untuk berkompetisi.
Teknologi informasi sudah menjadi senjata (alat) dalam proses bisnis
perusahan yang dapat membuat aliran informasi berjalan secara cepat secara
internal maupun eskternal. Teknologi informasi memiliki banyak peranan dalam
membantu manusia dan memecahkan masalah. Membantu Manusia dalam : meningkatkan
produktivitas, meningkatkan efektivitas, meningkatkan efisiensi, meningkatkan
mutu, meningkatkan kreativitas, Problem solving (pemecahan masalah).
Masalah dimengerti sebagai perbedaan antara kondisi yang terjadi dengan
kondisi yang diinginkan. Problem solving adalah mengenali sebuah masalah,
mengidentifikasi alternatif pemecahan masalah dan berhasil menerapkan solusi
yang dipilih. Teknologi infrormasi banyak membantu manusia dalam mengenali dan
memecahkan masalah.
Kegunaan utama teknologi infrormasi adalah membantu dalam pemecahan masalah dengan kreativitas tinggi dan membuat manusia semakin efektif dalam memanfaakannya. Prinsip “High-tech / high-touch” adalah semakin “high-tech” teknologi informasi yang kita pertimbangkan, semakin penting untuk mempertimbangkan aspek “high-touch” dari teknologi informasi tersebut yaitu aspek manusia. Jangan meminta manusia untuk menyesuaikan dengan teknologi tetapi sesuaikan teknologi dengan manusia.
Kegunaan utama teknologi infrormasi adalah membantu dalam pemecahan masalah dengan kreativitas tinggi dan membuat manusia semakin efektif dalam memanfaakannya. Prinsip “High-tech / high-touch” adalah semakin “high-tech” teknologi informasi yang kita pertimbangkan, semakin penting untuk mempertimbangkan aspek “high-touch” dari teknologi informasi tersebut yaitu aspek manusia. Jangan meminta manusia untuk menyesuaikan dengan teknologi tetapi sesuaikan teknologi dengan manusia.
Tanggung jawab pemakai teknologi informasi akan memberikan peran yang
penting dalam memaksimalkan kinerja teknologi informasi. Peran yang dimainkan
pemakai adalah tahu cara menggunakan teknologi informasi dan keterbatasannya
dalam berbagai situasi, pemakai harus dapat menggunakan teknologi informasi
dengan benar dan beretika sehingga tidak melanggar hak, privasi dan keberadaan
orang lain, pemakai harus melindungi data dan informasi yang berada di dalam
sistem komputer atau yang dikirim melalui jaringan, dari kehilangan dan
kerusakan.
2.2 Usulan Peningkatan Peran Teknologi dan komunikasi
2.2 Usulan Peningkatan Peran Teknologi dan komunikasi
Kegiatan jasa pelayanan logistik mengintegrasikan usaha pelayanan
forwarding dan pergudangan baik gudang berikat maupun gudang umum serta depo
kontainer ke dalam mata rantai sistem total logistik (Total Logistik System),
meliputi :
· Jasa pengurusan
dokumen ekspor/impor;
· Jasa angkutan barang;
· Jasa bongkar muat; dan
· Jasa sewa
gudang/lapangan dan depo kontainer.
2.3 Peran teknologi informasi dibidang jasa logistik.
Teknologi Informasi sebagai tulang punggung manajemen supply chain, konsep
manajemen supply chain tidak dapat dipisahkan dari perkembangan teknologi
informasi (TI). Bahkan, kalau dilihat dari sejarahnya, justru kemajuan
teknologi inilah yang melahirkan prinsipprinsip dasar dari manajemen supply
chain. Alasannya cukup sederhana, yaitu karena esensi dari pengintegrasian
berbagai proses dan entitas bisnis di dalam domain manajemen supply chain
adalah melakukan share terhadap informasi yang dimiliki dan dihasilkan oleh
berbagai pihak .
A. Perspektif Teknis
Dilihat dari sisi teknis, ada dua fungsi dari teknologi informasi yang harus dipenuhi, yaitu :
Dilihat dari sisi teknis, ada dua fungsi dari teknologi informasi yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Fungsi penciptaan
Aspek-aspek yang harus dapat dilakukan oleh teknologi informasi adalah sebagai berikut :
Aspek-aspek yang harus dapat dilakukan oleh teknologi informasi adalah sebagai berikut :
· Teknologi informasi
harus mampu menjadi sarana untuk mengubah fakta-fakta atau kejadian-kejadian
sehari-hari yang dijumpai dalam bisnis perusahaan ke dalam format data
kuantitatif. Ada dua cara umum yang biasa dipergunakan, yaitu secara manual dan
otomatis. Yang dimaksud dengan manual adalah dilibatkannya seorang user untuk
melakukan data entry terhadap fakta-fakta relevan didalam aktivitas sehari-hari
yang dipandang perlu direkam. Misalnya catatan pengeluaran keuangan, keluhan
pelanggan, pesanan konsumen, pengeluaran barang dari gudang dan lain-lain.
Sedangkan yang dimaksud dengan cara otomatis disini adalah jika berbagai
teknologi dipergunakan sebagai alat untuk merekam fakta dan mengubahnya menjadi
data tanpa harus melibatkan unsur manusia sebagai data entry. Contohnya adalah
penggunaan barcode untuk kode barang, smart card untuk data pelanggan, scanner
untuk mencatat kendaraan dipintu gerbang kawasan.
· Teknologi harus mampu
mengubah data mentah yang telah dikumpulkan menjadi informasi yang relevan bagi
setiap penggunanya yaitu manajemen staf, konsumen, mitra bisnis, pemilik
perusahaan, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
· Tugas teknologi
informasi selanjutnya adalah mengolah informasi yang diperoleh dengan berbagai
konteks organisasi yang ada menjadi sebuah knowledge yang dapat diakses oleh
semua pihak di dalam perusahaan.
· Akhirnya, kumpulan
dari knowledge yang diperoleh dan dipelajari selama perusahaan beroperasi akan
menjadi suatu bekal “kebijaksanaan” (wisdom) yang tidak ternilai harganya.
Wisdom yang diperoleh merupakan hasil dari pembelajaran sebuah organisasi yang
akan menjadi identitas perusahaan dimasa mendatang.
2. Fungsi penyebaran
Terhadap entitas fakta, data, informasi, knowledge, dan wisdom tersebut, teknologi informasi memiliki fungsi-fungsi yang berhubungan dengan aspek penyebaran sebagai berikut :
Terhadap entitas fakta, data, informasi, knowledge, dan wisdom tersebut, teknologi informasi memiliki fungsi-fungsi yang berhubungan dengan aspek penyebaran sebagai berikut :
· Gathering.
Teknologi informasi harus memiliki fasilitas-fasilitas yang mampu
mengumpulkan entitas-entitas tersebut dan meletakannya di dalam suatu media
penyimpanan digital.
· Organising.
Untuk memudahkan pencarian terhadap entitasentitas tersebut dikemudian
hari, teknologi informasi harus memiliki mekanisme baku dalam mengorganisasikan
penyimpanan entitas-entitas tersebut di dalam media penyimpanan.
· Selecting.
Disaat berbagai pihak di dalam perusahaan membutuhkan entitas entitas
tersebut, teknologi informasi harus menyediakan fasilitas untuk memudahkan
pencarian dan pemilihan. Teknologi portal merupakan salah satu cara yang sedang
digemari oleh perusahaan dalam memecahkan permasalahan ini.
B. Perspektif Manajerial
Dilihat dari sisi bisnis dan manajerial, terutama dalam kaitannya dengan manajemen supply chain, ada empat peranan yang diharapkan oleh perusahaan dari implementasi efektif sebuah teknologi informasi, yaitu :
Dilihat dari sisi bisnis dan manajerial, terutama dalam kaitannya dengan manajemen supply chain, ada empat peranan yang diharapkan oleh perusahaan dari implementasi efektif sebuah teknologi informasi, yaitu :
1. Minimize risk
Setiap bisnis memiliki risiko , terutama berkaitan dengan factorfaktor keuangan. Pada umumnya risiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain yang berada diluar control perusahaan. Saat ini berbagai jenis aplikasi telah tersedia untuk mengurangi risiko-risiko yang kerap dihadapi oleh bisnis seperti forecasting, financial advisory, planning expert dan lain-lain. Kehadiran teknologi informasi selain harus mampu membantu perusahaan mengurangi risiko bisnis yang ada, perlu pula menjadi sarana untuk membantu manajemen dalam mengelola risiko yang dihadapi.
Setiap bisnis memiliki risiko , terutama berkaitan dengan factorfaktor keuangan. Pada umumnya risiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain yang berada diluar control perusahaan. Saat ini berbagai jenis aplikasi telah tersedia untuk mengurangi risiko-risiko yang kerap dihadapi oleh bisnis seperti forecasting, financial advisory, planning expert dan lain-lain. Kehadiran teknologi informasi selain harus mampu membantu perusahaan mengurangi risiko bisnis yang ada, perlu pula menjadi sarana untuk membantu manajemen dalam mengelola risiko yang dihadapi.
2. Reduce costs
Peranan teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha pengurangan biaya-biaya operasional perusahaan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut biasanya ada empat cara yang ditawarkan teknologi informasi untuk mengurangi biaya-biaya kegiatan operasional yaitu :
Peranan teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha pengurangan biaya-biaya operasional perusahaan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut biasanya ada empat cara yang ditawarkan teknologi informasi untuk mengurangi biaya-biaya kegiatan operasional yaitu :
· Eleminasi proses.
Implementasi berbagai komponen teknologi informasi akan mampu menghilangkan
atau mengeliminasi proses-proses yang dirasa tidak perlu. Contoh call center
untuk menggantikan fungsi layanan pelanggan dalam menghadapi keluhan pelanggan.
· Simplifikasi proses.
Berbagai proses yang panjang dan berbelit-belit (birokratis) biasanya dapat
disederhanakan dengan mengimplementasikan berbagai komponen teknologi
informasi. Contoh order dapat dilakukan melalui situs perusahaan tanpa perlu
datang ke bagian pelayanan order.
· Integrasi proses.
Teknologi informasi juga mampu melakukan pengintegrasian beberapa proses
menjadi satu sehingga terasa lebih cepat dan praktis (secara langsung akan
meningkatkan kepuasan pelanggan juga).
· Otomatisasi proses.
Mengubah proses manual menjadi otomatis merupakan tawaran klasik dari teknologi
informasi. Contoh scanner untuk menggantikan fungsi mata manusia dalam
meletakan dan mencari barang digudang.
3. Add Value
Peranan selanjutnya dari teknologi informasi adalah untuk menciptakan value bagi pelanggan perusahaan. Tujuan akhir dari penciptaan value tidak sekedar untuk memuaskan pelanggan, tetapi lebih jauh lagi untuk menciptakan loyalitas sehingga pelanggan tersebut bersedia selalu menjadi konsumennya untuk jangka panjang.
Peranan selanjutnya dari teknologi informasi adalah untuk menciptakan value bagi pelanggan perusahaan. Tujuan akhir dari penciptaan value tidak sekedar untuk memuaskan pelanggan, tetapi lebih jauh lagi untuk menciptakan loyalitas sehingga pelanggan tersebut bersedia selalu menjadi konsumennya untuk jangka panjang.
4. Create new realities
Perkembangan teknologi informasi terakhir yang ditandai dengan pesatnya teknologi internet telah mampu menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya. Berbagai konsep e-business semacan e-commerce, eprocurement e-customer, e-loyalty, dan lain-lainnya pada dasarnya merupakan cara pandang baru dalam menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.
Perkembangan teknologi informasi terakhir yang ditandai dengan pesatnya teknologi internet telah mampu menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya. Berbagai konsep e-business semacan e-commerce, eprocurement e-customer, e-loyalty, dan lain-lainnya pada dasarnya merupakan cara pandang baru dalam menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.
C. Konsep sistem
informasi terpadu
Konsep menajemen supply chain memperlihatkan adanya proses ketergantungan antara berbagai perusahaan yang terkait di dalam sebuah system bisnis. Semakin banyak perusahaan yang terlibat dalam rantai tersebut, akan semakin kompleks strategi pengelolaan yang perlu dibangun. Jika diperharikan dengan seksama, didalam sebuah perusahaan ada tiga aliran entitas yang harus dikelola dengan baik yaitu :
Konsep menajemen supply chain memperlihatkan adanya proses ketergantungan antara berbagai perusahaan yang terkait di dalam sebuah system bisnis. Semakin banyak perusahaan yang terlibat dalam rantai tersebut, akan semakin kompleks strategi pengelolaan yang perlu dibangun. Jika diperharikan dengan seksama, didalam sebuah perusahaan ada tiga aliran entitas yang harus dikelola dengan baik yaitu :
1) aliran produk dan jasa
(flow of products and services);
2) aliran uang (flow of
money);
3) aliran dokumen (flow
of documents)
Yang dimaksud dengan system informasi terpadu disini adalah sebuah system
yang terdiri dari berbagai komponen data, aplikasi, dan teknologi yang saling
berkaitan untuk mendukung kebutuhan informasi perusahaan
2.4 Internetisasi
2.4 Internetisasi
Perkembangan teknologi komputer dan
telekomunikasi telah berhasil menciptakan infrastruktur informasi baru yang
dikenal dengan istilah internet. Infrastruktur ini meliputi serangkaian
jaringan elektronik yang bermanfaat dalam memfasilitasi transfer informasi dan
komunikasi interaktif, diantaranya jaringan telepon, jaringan kabel (cable
networks), jaringan selular, satelit, jaringan intra-komputer korporasi dan
bisnis. Dalam konteks bisnis, internet membawa dampak transpormasional yang
menciptakan paradigma baru dalam berbisnis, berupa digital marketing atau
internet marketing (cyber marketing, electronic marketing). Istilah
internetisasi mengacu pada proses sebuah perusahaan terlibat dalam
aktivitas-aktivitas bisnis secara elektronik (ecommerce atau e-bisnis),
khususnya dengan memanfaatkan internet sebagai media, pasar, maupun
infrastruktur penunjang. Definisi ecommerce bisa ditinjau dari 5 perspektif :
online purchasing, digital communication, service, business process, dan
market-of-one perspectives.
PERSPEKTIF DEFINISI E-COMMERCE
PERSPEKTIF DEFINISI E-COMMERCE
1. Online purchasing
perspective
Sistem yang memungkinkan pembelian dan penjualan produk dan informasi melalui internet dan jasa online lainnya.
Sistem yang memungkinkan pembelian dan penjualan produk dan informasi melalui internet dan jasa online lainnya.
2. Digital communication
perspective
Sistem yang memungkinkan pengiriman informasi digital, produk, dan jasa pembayaran online.
Sistem yang memungkinkan pengiriman informasi digital, produk, dan jasa pembayaran online.
3. Service
perspective
Sistem yang memungkinkan upaya menekan biaya, menyempurnakan kualitas produk dan informasi instant terkini; dan meningkatkan kecepatan penyampaian jasa.
Sistem yang memungkinkan upaya menekan biaya, menyempurnakan kualitas produk dan informasi instant terkini; dan meningkatkan kecepatan penyampaian jasa.
4. Business process
perspective
Sistem yang memungkinkan otomatisasi transaksi bisnis dan aliran kerja.
Sistem yang memungkinkan otomatisasi transaksi bisnis dan aliran kerja.
5. Market of one perspective
Sistem yang memungkinkan proses customization produk dan jasa untuk diadaptasikan pada kebutuhan dan keinginan setiap pelanggan secara efisien.
2.5 Penerapan e-Commerce
Sistem yang memungkinkan proses customization produk dan jasa untuk diadaptasikan pada kebutuhan dan keinginan setiap pelanggan secara efisien.
2.5 Penerapan e-Commerce
Salah satu yang paling menonjol perubahan yang terjadi dalam lingkungan
bisnis adalah pengenalan e-commerce.E-commerce menyediakan kesempatan bagi
organisasi menakjubkan untuk memperluas seluruh dunia pada biaya
kecil.E-commerce adalah hanya didefinisikan sebagai pembelian, penjualan, dan
bertukar produk, jasa, dan informasi melalui jaringan komputer, terutama
internet. Manfaat dan dampak e-commerce telah membawa tidak hanya untuk
organisasi, tetapi pelanggan dan masyarakat.Hari ini perusahaan kecil sekarang
memiliki kesempatan untuk bersaing dengan perusahaan besar, konsumen toko dari
rumah atau lokasi manapun 24 jam sehari, dan individu bekerja di rumah, di mana
membantu perekonomian dengan sedikit lalu lintas.Online advertising telah
meningkatkan keuntungan banyak organisasi secara besar-besaran dengan
memungkinkan perusahaan untuk mencapai jumlah konsumen yang luas dengan harga
lebih murah.
Teknologi Informasi tidak hanya membawa manfaat dalam organisasi,tetapi
kepuasan pelanggan juga meningkat dengan pelaksanaan Internet.Hari ini,
pelanggan lebih berpengetahuan tentang kualitas dan ketersediaan produk yang
ada di pasar yang bersaing.Melalui penggunaan internet dan perdagangan
elektronik,konsumen dapat menemukan ribuan produk dan mencari kualitas terbaik
dan harga.Banyak perusahaan juga memiliki on-line membantu, misalnya, jika Anda
ingin membeli sebuah televisi on line dan membutuhkan pertanyaan yang diajukan,
Anda bisa cukup klik pada "on-line membantu" icon dan seseorang akan
segera membantu Anda.Sebelum IT dilaksanakan, mengambil persediaan dan
penjadwalan untuk bahan-bahan untuk datang mengambil banyak pengambilan
keputusan dan perencanaan.Sebuah perusahaan tidak ingin memiliki kelebihan dari
bahan baku ware-rumah mereka, atau tidak cukup bahan. waktu pendekatan
persediaan membantu masalah itu dengan menjadwalkan bahan-bahan untuk tiba di
gudang kapan tepatnya diperlukan.Dengan demikian manajer puas karena mengurangi
biaya dan alur kerja telah ditingkatkan.Selain itu, konsumen tidak menunggu
untuk sebuah produk yang seharusnya dikirim dua hari yang lalu.
Kita tahu etika didefinisikan sebagai apa yang benar dan yang salah, tetapi
karena teknologi informasi cukup baru dan cepat berubah, sulit untuk menetapkan
aturan standar etika. Telah dipahami bahwa teknologi komputer memiliki dampak
yang kuat pada masyarakat dan percaya untuk melonggarkan nilai-nilai moral.
Sebagai contoh, banyak informasi yang mengalir melalui internet itu dianggap
salah dan mengganggu secara moral masyarakat kita.Dengan demikian,kode etik
yang berkaitan dengan teknologi komputer sangat diperlukan.Ada banyak masalah
yang telah menimbulkan melalui teknologi informasi.
Aplikasi e-Commerce ditopang oleh berbagai infrastruktur sedangkan implementasinya tidak lepas dari 4 wilayah utama yaitu manusia, kebijakan public, standard dan protokoler teknis, serta organisasi lain. Manajemen e-Commerce-lah yang akan mengkoordinasikan aplikasi, infrastruktur dan pilar-pilarnya. Pilar orang terdiri dari pembeli, penjual, perantara, jasa, orang, system informasi dan manajemen. Pilar kebijakan publik meliputi pajak, hokum dan isu privasi. Pilar standar teknis mencakup dokumen, keamanan dan protocol jaringan dan system pembayaran. Sedangkan pilar organisasi adalah partner, pesaing, asosiasi dan pelayanan pemerintah.
2.6 Konsep E-Commerce
Aplikasi e-Commerce ditopang oleh berbagai infrastruktur sedangkan implementasinya tidak lepas dari 4 wilayah utama yaitu manusia, kebijakan public, standard dan protokoler teknis, serta organisasi lain. Manajemen e-Commerce-lah yang akan mengkoordinasikan aplikasi, infrastruktur dan pilar-pilarnya. Pilar orang terdiri dari pembeli, penjual, perantara, jasa, orang, system informasi dan manajemen. Pilar kebijakan publik meliputi pajak, hokum dan isu privasi. Pilar standar teknis mencakup dokumen, keamanan dan protocol jaringan dan system pembayaran. Sedangkan pilar organisasi adalah partner, pesaing, asosiasi dan pelayanan pemerintah.
2.6 Konsep E-Commerce
Bagi pihak konsumen, menggunakan E-Com dapat membuat waktu berbelanja
menjadi singkat. Tidak ada lagi berlama-lama mengelilingi pusat pertokoan untuk
mencari barang yang diinginkan. Selain itu, harga barang-barang yang dijual
melalui E-Com biasanya lebih murah dibandingkan dengan harga di toko, karena
jalur distribusi dari produsen barang ke pihak penjual lebih singkat
dibandingkan dengan toko konvensional. Online shopping menyediakan banyak
kemudahan dan kelebihan jika dibandingkan dengan cara belanja yang
konvensional. Selain bisa menjadi lebih cepat, di internet telah tersedia
hampir semua macam barang yang biasanya dijual secara lengkap. Selain itu,
biasanya informasi tentang barang jualan tersedia secara lengkap, sehingga
walaupun kita tidak membeli secara on-line, kita bisa mendapatkan banyak
informasi penting yang diperlukan untuk memilih suatu produk yang akan dibeli
Mekanisme E-Commerce Pembeli yang hendak memilih belanjaan yang akan dibeli
bisa menggunakan ‘shopping cart’ untuk menyimpan data tentang barang-barang
yang telah dipilih dan akan dibayar. Konsep ‘shopping cart’ ini meniru kereta
belanja yang biasanya digunakan orang untuk berbelanja di pasar swalayan.
‘Shopping cart’ biasanya berupa formulir dalam web, dan dibuat dengan kombinasi
CGI, database, dan HTML. Barang-barang yang sudah dimasukkan ke shopping cart
masih bisa di-cancel, jika pembeli berniat untuk membatalkan membeli barang
tersebut.Jika pembeli ingin membayar untuk barang yang telah dipilih, ia harus
mengisi form transaksi. Biasanya form ini menanyakan identitas pembeli serta
nomor kartu kredit. Karena informasi ini bisa disalahgunakan jika jatuh ke
tangan yang salah, maka pihak penyedia jasa e-commerce telah mengusahakan agar
pengiriman data-data tersebut berjalan secara aman, dengan menggunakan standar
security tertentu. Setelah pembeli mengadakan transaksi, retailer akan
mengirimkan barang yang dipesan melalui jasa pos langsung ke rumah pembeli.
Beberapa cybershop menyediakan fasilitas bagi pembeli untuk mengecek status
barang yang telah dikirim melalui internet.
2.7. Kemitraan bisnis
Internasional
Perkembangan teknologi dan tantangan
kompetisi yang mengikuti arus globalisasi pasar menyebabkan banyak perusahaan
terjun ke dalam kemitraan bisnis internasional. Arus globalisasi yang
memberikan tantangan persaingan yang lebih ketat terhadap perusahaan yang
berkecimpung dipasar internasional telah membuat perusahaan menjadi semakin
perlu untuk saling bermitra agar mendapatkan posisi yang lebih kuat di pasar.
Selain itu, perkembangan teknologi dan kemajuan dibidang teknologi informasi
& komunikasi, transportasi membuat kemitraan menjadi lebih mudah dilakukan.
2.8 Efek Pada TI Dunia Usaha
2.8 Efek Pada TI Dunia Usaha
Cara lain teknologi informasi adalah
bisnis mempengaruhi web conferencing.Bisnis yang menggunakan web conferencing
untuk menjauhkan diri dari memakan waktu dan mahal perjalanan.Web conferencing
juga dapat meningkatkan pelatihan staf dan interaksi dengan klien.Contoh
bagaimana web conferencing digunakan ketika seorang CEO memberikan live video
dan audio berbicara kepada karyawan atau pemasok yang menonton pada komputer
mereka.CEO dapat membahas strategi pemasaran, menampilkan slide Power Point,
pergi atas keuangan perusahaan, dan berbicara tentang kampanye periklanan di
masa mendatang. Semua ini dapat dilakukan tanpa harus memesan tiket pesawat dan
kamar hotel, menyewa mobil, dan menggunakan rekening pengeluaran.Pengecer telah
menemukan bahwa rekaman elektronik penjualan dapat mempersingkat transaksi
bisnis. Hukum perusahaan dan lembaga pemerintah telah menemukan bahwa
dokumen-dokumen penting dapat disimpan secara elektronik. Hal ini akan
mengurangi biaya penyimpanan surat-surat tersebut secara fisik. Hal ini juga
menghemat ruang fisik di lingkungan kerja. Bank dan lembaga keuangan telah
menghilangkan dokumen dan mempercepat proses pemindahan dana dengan mentransfer
dana secara elektronik. Perusahaan manufaktur dapat berkomunikasi dengan
pemasok dan pelanggan melalui extranet. Interaksi seperti itu telah mengurangi
kesalahan manusia dan memperkuat hubungan antara pemasok dan pelanggan.
Pengangkutan perusahaan seperti FedEx dan UPS telah menggunakan teknologi untuk
memungkinkan pelanggan mereka untuk melacak paket dengan menggunakan Internet.
Aksesibilitas merupakan salah satu karakteristik TI. Pelanggan dapat dengan
mudah menemukan informasi tentang produk atau layanan pada situs web di seluruh
internet.Ini bisa menjadi masalah. Bisnis sekarang mengakui bahwa aksesibilitas
tersebut dapat disalahgunakan. Komputer dapat hacked untuk menemukan dokumen
pribadi di perusahaan milik. Oleh karena itu, keamanan informasi yang tersimpan
secara elektronik adalah berkembangnya kekhawatiran. Juga, perusahaan yang
berpartisipasi dalam transaksi online harus memiliki surveilans untuk setiap
transaksi.Kesempatan untuk perbaikan melalui teknologi informasi telah tumbuh
secara eksponensial. Setelah ledakan teknologi tahun 1990-an, fokus yang belum
pernah terjadi sebelumnya kini telah dilatih pada pemasok TI. Studi empiris di
negara-negara Eropa telah menunjukkan dampak TI dan praktik e-bisnis di anak
perusahaan terletak di sana. Menyadari perusahaan-perusahaan kecil sedikit
perbaikan dalam operasi sehari-hari dari pengenalan teknologi informasi baru.
Namun, karena skala ekonomi, perusahaan besar yang mendapatkan keuntungan dari
inovasi TI. Produktivitas dan efisiensi biaya meningkat. Manajer sekarang
menyadari bahwa TI adalah area di mana bisnis dapat mempercepat proses,
menghilangkan kertas kerja, meningkatkan kualitas output, mengurangi biaya
penyimpanan, dan meningkatkan pengetahuan yang dibagi antara pelanggan,
pemasok, dan perantara.
Menurut para ahli teknologi informasi ada perubahan dalam lingkungan TI yang sedang berlangsung.Dalam tahun-tahun formatif pengembangan IT, komputer dan IT pemasok adalah driver di balik perubahan dan inovasi. Oleh karena itu, vendor IT TI untuk mendorong pertumbuhan yang eksplosif dan sukses dalam sepuluh tahun terakhir. Menurut pakar IT, "IT pelanggan tidak lagi perlu untuk meningkatkan TI untuk kepentingannya sendiri. Sekarang alasan teknologi yang mereka butuhkan adalah untuk membuat bisnis mereka lebih baik".Eksekutif dan manajer telah menyadari bahwa TI adalah cukup fleksibel untuk dapat dibentuk agar sesuai dengan berbagai ukuran dan jenis bisnis apapun.
Menurut para ahli teknologi informasi ada perubahan dalam lingkungan TI yang sedang berlangsung.Dalam tahun-tahun formatif pengembangan IT, komputer dan IT pemasok adalah driver di balik perubahan dan inovasi. Oleh karena itu, vendor IT TI untuk mendorong pertumbuhan yang eksplosif dan sukses dalam sepuluh tahun terakhir. Menurut pakar IT, "IT pelanggan tidak lagi perlu untuk meningkatkan TI untuk kepentingannya sendiri. Sekarang alasan teknologi yang mereka butuhkan adalah untuk membuat bisnis mereka lebih baik".Eksekutif dan manajer telah menyadari bahwa TI adalah cukup fleksibel untuk dapat dibentuk agar sesuai dengan berbagai ukuran dan jenis bisnis apapun.
Setiap industri harus berbaur IT agar
sesuai dengan spesifikasi. Satu industri yang lebih menekankan pada IT adalah
kesehatan. Biaya kesehatan telah terus meningkat selama beberapa dekade.
Beruntung bagi industri kesehatan TI dimaksudkan untuk membantu memecahkan
masalah biaya dan masalah lain Kualitas, biaya, dan isu-isu pelayanan kesehatan
mengancam. Rumah sakit dan klinik mulai berinvestasi di infrastruktur TI tahun
lalu. Untuk sebagian besar, penyedia layanan kesehatan belum melihat kualitas,
produktivitas, dan pengambilan keputusan perbaikan mereka diharapkan dari
implementasi IT. Untuk alasan ini, administrator mulai mempertanyakan nilai
sebenarnya TI untuk industri kesehatan. Nilai TI dalam bisnis dapat diukur
dalam tiga dimensi. Dimensi pertama adalah hubungan antara investasi IT untuk
proses bisnis inti. TI harus dapat membuat perbedaan bagi keunggulan kompetitif
suatu organisasi. Dimensi kedua adalah bahwa dari hubungan investasi TI kepada
pelanggan. Jika teknologi dalam sistem kantor depan (seperti memesan mesin),
maka akan terpisahkan dalam menentukan bagi pelanggan apakah / pengalamannya
itu menguntungkan atau tidak. Dimensi ketiga adalah bahwa tujuan bisnis yang
investasi TI dibuat.
Alasan bahwa sebagian besar investasi IT
tidak membawa kembali jenis dibayangkan oleh eksekutif dalam kesehatan adalah
bahwa investasi IT belum secara tradisional dibuat untuk mendukung bisnis inti
kompetensi.Selama bertahun-tahun sistem back office, seperti Sumber Daya
Manusia, Penagihan, dan Gaji, telah otomatis untuk memotong biaya dan
meningkatkan produktivitas. Sekarang sistem kantor depan akan mengurus
pendaftaran dan penjadwalan di tingkat peningkatan. Efek awal harus lebih baik
layanan pelanggan. Administrator kesehatan berusaha untuk meningkatkan bisnis
mereka dengan meningkatkan produktivitas, meningkatkan kualitas, dan
meningkatkan layanan.Untuk meningkatkan produktivitas sederhana, tugas-tugas
yang berulang-ulang otomatis. Konsolidasi fungsi tertentu adalah mungkin.
Sistem komputer juga mendukung pelaporan informasi. Hal ini memungkinkan
pengguna untuk mengakses lebih banyak informasi untuk membuat keputusan
bersama. Untuk meningkatkan sistem informasi kualitas merekam dan
mendistribusikan laporan.Tanda otomatis sekarang sedang dipertimbangkan untuk
digunakan oleh para dokter dan perawat. Layanan ini dapat ditingkatkan melalui
responsif, kustomisasi, dan ketersediaan. Ide umum adalah untuk memenuhi
harapan pelanggan.Call center sedang dikembangkan di rumah sakit untuk mengukur
kepuasan pelanggan.Telah menyediakan informasi transfer ke negara-negara lain
di mana pun di dunia dalam hitungan menit.Orang-orang mengandalkan pada e-mail
untuk laporan mereka, memo, perdagangan luar negeri, kampanye pemasaran, dan
semua macam surat transfer.Orang dan bisnis dapat beroperasi lebih cepat dan
lebih efisien menggunakan e-mail daripada layanan pos, yang dapat mengambil
minggu untuk menerima.
Komputer telah membawa lingkungan bisnis
ke tingkat yang baru operasi. Ada perubahan berkesinambungan dalam teknologi
yang sedang terjadi, dan jika organisasi tidak mempercepat dengan perubahan ini
dan lingkungan yang kompetitif, mereka bisa mengucapkan selamat tinggal. Agar
bisa turut bermain di lapangan, banyak perusahaan memperoleh dan dioperasikan
oleh, teknologi informasi.
Teknologi informasi (TI) didefinisikan sebagai kumpulan teknologi masing-masing komponen yang biasanya diatur dalam komputer berbasis sistem informasi. Komputer adalah alat yang ampuh untuk mengumpulkan, memanipulasi, dan mendistribusikan informasi.. Kita harus memahami teknologi informasi dan potensinya, karena telah menjadi sebuah kebutuhan untuk pertumbuhan pribadi dan profesional. Teknologi informasi telah mengubah kehidupan kita dan akan terus memainkan bagian yang lebih besar dari kehidupan kita sehari-hari. Perusahaan harus titik fokus pada strategi mereka dan di atas tekanan bisnis. Dengan pasar yang kompetitif sangat besar, organisasi terus-menerus mencari terobosan-terobosan yang akan memberikan mereka sebuah keuntungan dari pesaing mereka.. IT membantu organisasi dalam banyak hal, seperti keputusan strategis, ketepatan waktu, dan kehandalan. Sistem TI memungkinkan manajemen untuk meningkatkan kecepatan pengambilan keputusan, pelaksanaan strategi cepat, yang mengubah hubungan antara pelanggan dan pemasok yang dapat secara drastis meningkatkan produksi dan pasar peringkat. Untuk membantu tugas-tugas yang kompleks peningkatan tersebut, sistem informasi manajemen yang akses, mengatur, dan menampilkan informasi kepada para manajer, adalah sebuah sistem yang memainkan peran utama dalam posisi manajer. SIM mempersiapkan laporan dengan mengolah informasi dari database organisasi. SIM membantu dalam banyak fungsi-fungsi seperti perkiraan masa depan penjualan, laporan terjadwal, dan ringkasan dari produksi harian.Banyak tanggung jawab yang terjadi sehari-hari, seperti mengeluarkan gaji, penataan kembali persediaan bila diperlukan, mencatat catatan pelayaran, dan membayar utang dagang, adalah semua transaksi bisnis dasar yang diproses oleh sistem pengolahan transaksi. Dengan ketepatan waktu ini transaksi, organisasi sekarang dapat berkonsentrasi pada yang lebih besar non-tugas berulang. Banyak mungkin bertanya-tanya apakah akan sulit untuk membuat informasi ini karena informasi yang berbeda dalam divisi yang berbeda dari organisasi ', dan bagaimana satu divisi divisi lain memperoleh informasi? Sebuah organisasi memiliki departemen utama seperti Akuntansi, Keuangan, Sistem Informasi, dan Manajemen Sumber Daya Manusia.Masing-masing departemen memiliki sistem informasi di sana sendiri yang terdiri dari beberapa program aplikasi spesifik dirancang untuk memenuhi kebutuhan departemen.Tanaman sistem informasi adalah suatu sistem yang menggabungkan semua aplikasi dan menyediakan departemen komunikasi di antara tanaman.Teknologi manajemen kemudian diimplementasikan ke dalam perusahaan dan sekarang menggunakan sebuah sistem manajemen dokumen online. Perangkat lunak ini menciptakan gambar dari W-4 bentuk dan resume.
2.9 Teknologi Informasi Dalam Business Devolepment Centre
Teknologi informasi (TI) didefinisikan sebagai kumpulan teknologi masing-masing komponen yang biasanya diatur dalam komputer berbasis sistem informasi. Komputer adalah alat yang ampuh untuk mengumpulkan, memanipulasi, dan mendistribusikan informasi.. Kita harus memahami teknologi informasi dan potensinya, karena telah menjadi sebuah kebutuhan untuk pertumbuhan pribadi dan profesional. Teknologi informasi telah mengubah kehidupan kita dan akan terus memainkan bagian yang lebih besar dari kehidupan kita sehari-hari. Perusahaan harus titik fokus pada strategi mereka dan di atas tekanan bisnis. Dengan pasar yang kompetitif sangat besar, organisasi terus-menerus mencari terobosan-terobosan yang akan memberikan mereka sebuah keuntungan dari pesaing mereka.. IT membantu organisasi dalam banyak hal, seperti keputusan strategis, ketepatan waktu, dan kehandalan. Sistem TI memungkinkan manajemen untuk meningkatkan kecepatan pengambilan keputusan, pelaksanaan strategi cepat, yang mengubah hubungan antara pelanggan dan pemasok yang dapat secara drastis meningkatkan produksi dan pasar peringkat. Untuk membantu tugas-tugas yang kompleks peningkatan tersebut, sistem informasi manajemen yang akses, mengatur, dan menampilkan informasi kepada para manajer, adalah sebuah sistem yang memainkan peran utama dalam posisi manajer. SIM mempersiapkan laporan dengan mengolah informasi dari database organisasi. SIM membantu dalam banyak fungsi-fungsi seperti perkiraan masa depan penjualan, laporan terjadwal, dan ringkasan dari produksi harian.Banyak tanggung jawab yang terjadi sehari-hari, seperti mengeluarkan gaji, penataan kembali persediaan bila diperlukan, mencatat catatan pelayaran, dan membayar utang dagang, adalah semua transaksi bisnis dasar yang diproses oleh sistem pengolahan transaksi. Dengan ketepatan waktu ini transaksi, organisasi sekarang dapat berkonsentrasi pada yang lebih besar non-tugas berulang. Banyak mungkin bertanya-tanya apakah akan sulit untuk membuat informasi ini karena informasi yang berbeda dalam divisi yang berbeda dari organisasi ', dan bagaimana satu divisi divisi lain memperoleh informasi? Sebuah organisasi memiliki departemen utama seperti Akuntansi, Keuangan, Sistem Informasi, dan Manajemen Sumber Daya Manusia.Masing-masing departemen memiliki sistem informasi di sana sendiri yang terdiri dari beberapa program aplikasi spesifik dirancang untuk memenuhi kebutuhan departemen.Tanaman sistem informasi adalah suatu sistem yang menggabungkan semua aplikasi dan menyediakan departemen komunikasi di antara tanaman.Teknologi manajemen kemudian diimplementasikan ke dalam perusahaan dan sekarang menggunakan sebuah sistem manajemen dokumen online. Perangkat lunak ini menciptakan gambar dari W-4 bentuk dan resume.
2.9 Teknologi Informasi Dalam Business Devolepment Centre
Dalam era globalisasi yang semakin
menguat, penguasaan terhadap Teknologi Komunikasi dan Informasi (Information
Communication Technology) merupakan keharusan yang tak lagi bisa ditawar. Tidak
mengherankan, bila teknologi yang juga menjadi penopang globalisasi ini
mengalami perkembangan yang luar biasa pesat. Dalam pengembangan usaha,
teknologi informasi memberikan dampak yang sangat besar baik dalam pengembangan
produk dan layanan, baik dalam hal jumlah, kualitas, serta mobilitas. Berkat
teknologi informasi, produk bukan hanya berkualitas lebih bagus tetapi juga
lebih efisien dan mudah dijangkau beragam kalangan.
Mempertimbangkan begitu pentingnya teknologi dan informasi, sudah waktunya bagi koperasi untuk menyiapkan diri dan menggunakan momen perkembangan teknologi ini bagi kepentingan usaha. Karena bila tidak, koperasi akan kehilangan kesempatan, tidak berkembang, dan semakin terisisih dalam persaingan dan berhadapan dengan pengusaha besar yang sangat sigap mengakses dan mengembangkan IT sebagai basis bagi percepatan dan pengembangan usaha mereka.
Mempertimbangkan begitu pentingnya teknologi dan informasi, sudah waktunya bagi koperasi untuk menyiapkan diri dan menggunakan momen perkembangan teknologi ini bagi kepentingan usaha. Karena bila tidak, koperasi akan kehilangan kesempatan, tidak berkembang, dan semakin terisisih dalam persaingan dan berhadapan dengan pengusaha besar yang sangat sigap mengakses dan mengembangkan IT sebagai basis bagi percepatan dan pengembangan usaha mereka.
Banyak keuntungan yang diperoleh BDC
berbasis IT, baik pada level koperasi, UMKM, bahkan di kalangan NGO (sebagai
upaya fund raising). Di tingkat nasional atau koperasi sekunder, BDC dapat
dikembangkan dalam bentuk layanan bisnis berbasis IT (seperti, data bank,
e-commerce, m-commerce), layanan konsultasi, training kewirausahaan berbasis
IT, penanganan program kunjungan (exposure visits) bisnis dalam rangka
memperluas perspektif bisnis dan meningkatkan ketrampilan, negoisasi untuk
meningkatkan posisi tawar dalam kompetisi pasar, pemasaran produk dan layanan
(e-commerce, wholesaling, trade exhibits, showcase), pengembangan dan
sertifikasi produk, pengembangan jaringan dan advokasi, serta riset dan
pengembangan.
Di tingkat koperasi primer atau UMKM di
tingkat wilayah, BDC dapat dikembangkan dalam bentuk, antara lain; konseling
bisnis, pusat informasi bisnis dan sumberdaya, memberikan training ketrampilan
bisnis atau ICT untuk bisnis pada para pengusaha laki-laki dan perempuan,
layanan pemasaran, pengembangan produk dan control kualitas, memberikan
asistensi/konsultasi untuk mengurus bisnis (mengurus ijin usaha, perencanaan
bisnis, layanan pembukuan), mengembangan “Pusat ICT” dengan dilengkapi
fasilitas untuk kebutuhan transaksi bisnis (seperti, telephone, mesin fax,
mesin photocopy, internet, computers, scanners, layanan printing, dll)
2.10 Mekanisme Sucure
Electronic Transaction Dalam E-Commere
Standar enkripsi yang digunakan dalam e-commerce pada saat ini adalah SET
(Secure Electronic Transaction). Selain digunakan untuk pembayaran dengan
credit card, SET juga digunakan untuk pembayaran dengan smartcard. Dengan
menggunakan SET, kerahasiaan informasi customer (berupa nama dan nomor
kartunya) bisa dijaga. SET juga bisa menjaga autotentifikasi atau identitas
penjual dan customer, sehingga tidak bisa disalahgunakan oleh sembarang orang.
SET menggunakan suatu kriptografi khusus yang dinamakan asymmetric cryptography
untuk menjamin keamanan suatu transaksi. Asymmetric cryptography ini juga
disebut dengan nama Public-key Cryptography. Enkripsi ini menggunakan dua
kunci/key (yaitu kode), satu kunci digunakan untuk meng-enkripsi data, dan
kunci lainnya untuk men-dekripsi data tersebut. Kedua kunci tersebut terhubung
secara matematis dengan rumus tertentu, sehingga data yang telah di-enkripsi
oleh suatu kunci hanya bisa di-dekripsi dengan menggunakan kunci pasangannya.
Setiap user mempunyai dua kunci, yaitu puclic key dan private key. User dapat
menyebarkan public key secara bebas. Karena adanya hubungan yang khusus antara
kedua kunci, user dan siapa pun yang menerima public key tersebut mendapat
jaminan bahwa data yang telah dienkripsi dengan suatu public key dan dikirimkan
ke user hanya bisa didekripsi oleh private key. Keamanan ini terjamin selama
user dapat menjaga kerahasiaan private key. Pasangan key ini harus dibuat
secara khusus oleh user. Algoritma yang biasanya digunakan untuk pembuatan key adalah
algoritma RSA (dinamakan berdasarkan inisial pembuatnya, yaitu : Rivest,
Shamir, dan Adleman). Artinya, suatu pihak pengelola e-commerce yang
menggunakan SET, harus membuat pasangan key khusus untuk webnya. Public key
akan disebarkan, dan hal ini biasanya dilakukan melalui penyebaran web browser.
Public key disertakan secara gratis untuk setiap web browser, dan telah
tersedia jika browser tersebut diinstall. Private key, pasangan untuk pasangan
public key tersebut disimpan oleh pengelola e-com. Jika pembeli menggunakan
browser untuk mengirim form transaksi, pembeli tersebut akan menggunakan public
key yang telah tersedia di web browsernya. Orang lain yang tidak mempunyai
private key pasangannya, tidak akan bisa men-dekripsi data form yang dikirim dengan
public key tersebut. Setelah data sampai ke pengelola e-com, data tersebut akan
di-dekripsi dengan menggunakan private key. Artinya, hanya pengelola e-com yang
bisa mendapatkan data itu dalam bentuk yang sebenarnya, dan data identitas
serta nomor kartu kredit customer tidak akan jatuh ke tangan yang tidak berhak.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Persaingan bisnis yang semakin ketat di
era globalisasi menuntut perusahaan untuk menyusun kembali strategi dan taktik
bisnisnya. Teknologi Informasi sebagai tulang punggung manajemen supply chain,
konsep manajemen supply chain tidak dapat dipisahkan dari perkembangan
teknologi informasi (TI). Konsep menajemen supply chain memperlihatkan adanya
proses ketergantungan antara berbagai perusahaan yang terkait di dalam sebuah
system bisnis. Semakin banyak perusahaan yang terlibat dalam rantai tersebut,
akan semakin kompleks strategi pengelolaan yang perlu dibangun. Dalam konteks
bisnis, internet membawa dampak transpormasional yang
menciptakan paradigma
baru dalam berbisnis, berupa digital marketing atau nternet marketing (cyber
marketing, electronic marketing). Istilah internetisasi mengacu pada proses
sebuah perusahaan terlibat dalam aktivitas-aktivitas bisnis secara elektronik
(e-commerce atau e-bisnis), khususnya dengan memanfaatkan internet sebagai
media, pasar, maupun infrastruktur penunjang.